oleh

Jadi Sasaran Penganiayaan, Haerudin Buton; Saya Gak Akan Lawan Warga Saya

-Harapan-13.089views

Wakatobi, Harapansultra.com | Haerudin Buton, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Wakatobi dapil Binongko dari partai Golkar tetap sabar menghadapi sejumlah oknum yang mengintimidasi dirinya.

Minggu (4/10/2020), pukul sepuluh malam di desa Oihu kecamatan Togo Binongko, sesaat akan istirahat sepulangnya dari mengantar Achmad Aksar Anggota DPR Provinsi pasca ResesĀ  dan menjemput sahabat-sahabatnya dari Tomia, Haerudin Buton mendengar suara-suara sekelompok orang yang diperkirakan capai 30 hingga 40 orang berteriak memanggil namanya dan nama Aksar.

Haerudin menceritakan, lantas mendengar teriakan-teriakan, Haerudin Buton bergegas keluar menghampiri orang-orang yang tidak dikenalnya itu. Setibanya, Haerudin langsung dikepung dan menerima agitasi serta penganiayaan dari satu orang dari kelompok tersebut.

“Setelah datang itu langsung dikepung langsung ada yang agitasi berdiri di depan sambil joget-joget, dan mereka bilang kamu anggota DPR?, ayo berkelahi, kemudian sambil bilang kamu ini bikin kacau di binongko. Saya juga tanya ini ada apa tapi tidak dijawab,”jelasnya.

Haerudin juga diajak ke kecamatan Togo Binongko malam itu tanpa alasan yang jelas sehingga ia menolak. Setelah mendapat penolakan dari Haerudin, mereka bersepakat untuk ketemu dengan Haerudin Buton besok hari.

“Setelah itu mereka bilang besok kita ketemu di kecamatan, saya bilang boleh tapi ini harus ada punya berwajib. Dia okekan, besoknya kami ke kecamatan juga tidak ada orang, tidak ada riak, kemudian kami ke Polsek Binongko,”lanjutnya.

Ia tidak mengetahui apa motif dari perlakuan itu, namun Haerudin Buton tidak menaruh dendam, Laporan ke Kepolisian hanya ingin mengajarkan kepada masyarakat tentang bagaimana berdemokrasi yang baik.

“Saya gak akan lawan warga Saya namun Saya secara pribadi memaknai ini sebagai intimidasi dan itu mengganggu jalannya proses demokrasi idealnya demokrasi ini adalah pertarungan gagasan bukan adu fisik dan intimidasi semua orang punya hak untuk berdemokrasi dan tidak dilakukan,”tuturnya.

Kejadian tersebut sudah ditangani oleh kepolisian, Kapolres Wakatobi, AKBP Suharman Sanusi mengatakan, kejadian tersebut sementara di proses di Polsek Binongko.

“Untuk laporan kepolisian sudah ditangani oleh Polsek Binongko, kemudian saya sarankan ke kasat Reskrim apa bisa persoalan itu ditarik ke Polres supaya Polres yang tangani,”ungkapnya via telepon, Selasa (6/10/2020).

Laporan ; Samidin

 

BACA JUGA BERITA MENARIK LAINNYA