oleh

LKBHMI PB HMI Warning Polda Sultra Tertibkan Berita Hoax Jelang Pilkada Muna

-POLITIK-11.488views

Jakarta, HarapanSultra.COM | Lembaga Konsultan dan Bantuan Hukum Mahasiswa Islam (LKBHMI) PB HMI me warning Kepolisan Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk menertibkan penyebaran berita Hoax dan ujaran kebencian  menjelang Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muna tahun 2020 mendatang.

Hal itu disampaikan Wakil Direktur LKB-HMI PB HMI, Ikhsan Jamal melalui rilis yang dikirimkan kepada awak media ini, Minggu(23/6/2019).

Mahasiswa Pascasarjana Jurusan Hukum di Universitas Jayabaya itu menginggatkan sanksi Hukum bagi siapa saja yang sengaja melakukan pencemaran nama baik, ujaran kebencian dan hoax melalui media sosial seperti yang tertuang dalam Pasal 27 ayat (3) UU ITE.

“Peraturan kita sudah jelas tetang Penggunaan Teknologi, Olehnya itu Kami meminta kepada Polda Sultra untuk menertibkan pemberitaan Hoax melalui Media Sosial”, Pintanya

Selain itu Aktivis HMI itu juga mengharapkan agar masyarakat dan pengguna Media Sosial yang kerap menjadikan media sosial sebagai sarana sosialisasi calon untuk tidak menjadikannya sebagai ajang saling fitnah atau menjelek-jelekkan akan tetapi menjadikan itu semua sebagai sarana untuk adu program dan prestasi.

“Kita harus berpikir positif  dan memikirkan Kabupaten Muna ke depan agar lebih baik dan rakyat semakin sejahtera,”  Terangnya

Apalagi saat ini para figur yang hendak maju sebagai Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah serta para pendukung telah ramai melakukan komunikasi politik dan bersosialisasi melalui media yang ada termasuk media sosial.

Menurutnya, walaupun hingga saat ini belum ada keputusan resmi dari partai politik untuk mengajukan Bakal calon, namun telah muncul beberapa nama yang kemudian santer bakal maju sebagai calon kepala daerah di Kabupaten Muna selain petahana Rusman Emba, antara lain Laode Muh Baharuddin, Laode Muh. Rajiun Tumada, Syarifuddin Udu serta Laode Aswin,” Urainya.

Untuk itu, yang tak kalah penting kedepan adalah Partai Politik pengusung mesti melakukan kampanye positif demi mewujudkan keharmonisan pada masyarakat.

“Pelaksanaan dalam kampanye harus berbudaya, berkarakter, bermartabat, guna mencegah terjadinya konflik dan kita semua harus menjaga etika dan kearifan lokal,” bebernya.

Pewarta : (Hir/Harapansultra.com)

BACA JUGA BERITA MENARIK LAINNYA