Wakatobi, Harapan Sultra.com – Koalisi Parlemen Jalanan (KPJ) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Wakatobi, Selasa (1/4/2022). Dalam aksi unjuk rasa ini, KPJ menilai Bupati Wakatobi, sebagi “Pembohong”.
Koordinator Lapangan, Emen Lahuda mengatakan, penyematan Kata “Pembohong” kepada bupati Wakatobi, Haliana bukan tanpa sebab. Ia menilai beberapa program dan kebijakan bupati Wakatobi, tidak bermanfaat bagi masyarakat dan hanya membuat gaduh. Mulai dari program bawang merah, Udang Faname, Kapal Murah, 1 Milyar satu desa hingga Mutasi Jabatan.
“Misalnya, terkait program bawang merah, katanya panen berton-ton faktanya kita tidak pernah lihat dan bahkan harga bawang merah di pasar melambung tinggi dan Program Udang Faname yang tidak jelas peruntukannya untuk siapa,”ungkapnya.
Selain itu, kebijakan bupati memutusi jabatan para pegawai negeri sipil dinilai membuat gaduh di masyarakat, sebab mutasi tersebut bermasalah hingga mendapatkan teguran dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).
“Kebijakan bupati banyak yang membuat gaduh di masyarakat, salah satunya Mutasi jabatan ini yang sekarang sudah mendapatkan teguran KASN,”tuturnya.
Sejumlah janji-janji bupati Wakatobi pun diungkapkan dalam aksi unjuk rasa ini. Emen melanjutkan, janji Kapal Murah dan satu milyar satu desa yang dijanjikan bupati Wakatobi juga belum terealisasi.
“Program kapal murah juga bohong. Sekarang sementara Musrenbang, maka kebohongan berikutnya dimulai lagi karena satu milyar satu desa yang dijanjikan tidak akan direalisasikan,”kesalnya.
Usai berorasi, masa aksi menyeruduk ruangan kantor bupati untuk bertemu bupati Wakatobi. Tak temui bupati, masa aksi meneriakan kata “Pembohong” dan berjanji akan kembali melakukan aksi unjuk rasa dengan masa yang lebih banyak. (ADM)
