Bombana, harapansultra.com– Wakil Bupati Bombana, Ahmad Yani, S.Pd., M.Si, menghadiri sekaligus membuka secara resmi seminar awal Penyusunan Rencana Induk dan Peta Jalan Pemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Daerah (RIPJ–PID) yang digelar di Ruang Rapat Tina Orima, Lantai 1 Sekretariat Daerah Kabupaten Bombana, Selasa (11/11/2025).
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kabupaten Bombana bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Haluoleo ini menjadi momentum penting dalam memperkuat arah kebijakan riset dan inovasi di tingkat daerah. Melalui kegiatan ini, pemerintah daerah berupaya menyiapkan fondasi riset yang kuat, relevan, dan terintegrasi dengan arah pembangunan Bombana yang berkelanjutan.
Seminar tersebut dihadiri oleh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), akademisi dari Universitas Haluoleo, serta perwakilan lembaga riset dan inovasi. Dalam forum itu, peserta membahas sejumlah isu strategis, di antaranya kondisi riset daerah saat ini, peningkatan indeks daya saing, serta penentuan prioritas riset yang mendukung visi pembangunan “Bombana Berdaya Saing Berbasis Agrominapolitan.”
Wakil Bupati Ahmad Yani dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Ia menilai penyusunan RIPJ–PID merupakan langkah penting dalam membangun landasan riset dan inovasi yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat dan pembangunan daerah.
“Penyusunan dokumen Rencana Induk dan Peta Jalan Pemajuan IPTEK ini adalah wujud keseriusan kita untuk membangun tata kelola pembangunan yang berbasis bukti ilmiah dan kebijakan yang visioner,” ujar Ahmad Yani.
Menurutnya, dengan adanya dokumen tersebut, Pemerintah Kabupaten Bombana akan memiliki panduan strategis dalam merancang kebijakan yang berpijak pada hasil riset, sekaligus memperkuat sinergi antara pemerintah, akademisi, dan pelaku inovasi. Ia juga menegaskan bahwa riset harus mampu memberikan dampak nyata dan dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Riset tidak boleh berhenti pada tataran akademik. Hasil riset harus bisa kita wujudkan menjadi solusi bagi masalah-masalah yang dihadapi masyarakat dan menjadi pendorong utama pembangunan daerah,” tambahnya.
Pendekatan kolaboratif menjadi sorotan utama dalam penyusunan RIPJ–PID. BRIDA Bombana dan LPPM Universitas Haluoleo mendorong keterlibatan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, dunia pendidikan, sektor swasta, hingga masyarakat. Tujuannya, agar riset dan inovasi dapat berkembang sesuai potensi lokal dan menjawab tantangan pembangunan di Bombana.
Kepala BRIDA Bombana, melalui kegiatan ini, menekankan pentingnya menyusun rencana yang tidak hanya bersifat dokumen administratif, tetapi juga implementatif dan berorientasi hasil. Ia berharap RIPJ–PID nantinya menjadi acuan bersama dalam mengarahkan kebijakan inovasi, pengembangan teknologi tepat guna, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia di daerah.
Diskusi berlangsung interaktif dan produktif. Para peserta memberikan berbagai masukan terkait strategi pengembangan IPTEK daerah yang menyesuaikan potensi unggulan lokal, terutama pada sektor pertanian, perikanan, dan perkebunan yang menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat Bombana.
Melalui penyusunan Rencana Induk dan Peta Jalan Pemajuan IPTEK Daerah ini, Pemerintah Kabupaten Bombana berharap dapat memperkuat arah pembangunan berbasis pengetahuan. Dengan dukungan riset dan inovasi yang kokoh, Bombana diharapkan tumbuh menjadi daerah yang mandiri, produktif, dan berdaya saing tinggi.
Kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam membangun ekosistem inovasi di Bombana, di mana ilmu pengetahuan dan teknologi ditempatkan sebagai pilar utama untuk mencapai kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.












Komentar