oleh

Yusran Silondae Sosialisasikan 4 Pilar Kebangsaan

Kendari, Harapan Sultra.COM | Anggota MPR RI Drs. H. Yusran A. Siondae, M.Si yang juga senator Asal Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali menggelar sosialisasi 4 pilar Kebangsaan di Kampus Mandala Waluya, Kota kendari Provinsi Sulwesi Tenggara, beberapa waktu lalu.

Kegiatan itu merupakan kegiatan rutin anggota MPR RI yang merupakan bagian dari kewajiban konstitusional anggota MPR RI sebagaimanai di amanahkan dalam UU untuk melakukan kegiatan pemahaman nilai-nilai luhur bangsa kepada masyarakat melalui Sosialisasi Empat Pilar MPR RI.

Sebagaimana tertuang dalam ketentuan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 17 tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3).

Pentingnya sosialisasi di daerah pemilihan Anggota MPR adalah dalam rangka manifestasi tanggung jawab Anggota MPR untuk membangun daerah agar seluruh penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di daerah dilaksanakan dengan mengedepankan nilai-nilai luhur bangsa sebagaimana terdapat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Kegiatan yang dihadiri kurang lebih 200 peserta ini diikuti oleh berbagai elemen civitas akademika diantaranya mahasiswa, pejabat rektorat dan dosen.

Dipilihnya kampus Mandala Waluya sebagai tempat kegiatan bukan tanpa alasan sebab kemajuan bangsa kedepannya banyak dibebankan kepada generasi muda saat ini, terutama peran mahasiswa dalam mengisi kegiatan pembangunan di daerah.

“Kita perlu mengapresiasi peran generasi muda saat ini dalam kegiatan-kegiatan positif. Ini terbukti dengan berjalannya Sosialisasi Empat Pilar MPR, generasi muda bangsa terutama mahasiswa menunjukkan apresiasinya dengan banyak hadir. Ini menunjukkan bahwa generasi muda di Sultra saat ini merupakan tonggak dan menjadi bagian dari pembangunan bangsa” Ujar Mantan PLT. Gubernur Sultra itu.

Dengan keterlibatan dan antusias dari Generasi muda saat ini dan pemahaman mereka yang baik mengenai nilai-nilai Pancasila, diyakini upaya mewujudkan masyarakat Indonesia yang toleran dalam kemajemukan dapat terwujud.

Lebih dari itu, memberikan pemahaman kepada mahasiswa sangat efektif, sebab jika memahami betul nilai-nilai luhur bangsa maka mereka akan bijak apabila kelak mereka menjadi pejabat publik yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan di masa akan datang.

“Bagaimana tidak, apabila kita menyadari bahwa kunci dari kebhinekaan adalah bagaimana kita bertoleransi dan tenggang rasa. Bagaimana kita dapat menghargai sesama manusia, agama, suku dan lain-lain maka mahasiswa dan generasi muda saat ini atau yang lebih dikenal dengan generasi milenia merupakan corongnya, sebab mereka adalah kelompok generasi yang aktif di ruang-ruang sosial seperti media sosial dan sebagainya”, ujarnya.

Pemateri yang hadir pada acara tersebut, Prof. Karsadi, M.Si menyampaikan dalam pemaparannya bahwa ditengah arus budaya barat dan hedonis yang dapat mengikis semangat nasionalisme serta mencuatnya konflik sosial yang dapat menimbulkan disintegrasi di tengah negara kesatuan maka peran nilai-nilai Pancasila adalah sebagai benteng dan pedoman dasar perilaku semua elemen bangsa. Ini sejalan dengan urgensi Pancasila sebagai falsafah, idiologi dan dasar negara.

“Aspek praksis pengalaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dapat dilihat pada dua aspek penting: pertama, aspek subjektif, pengalaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila yang dilakukan oleh individu itu sendiri. Sedangkan kedua, dapat dilihat pada aspek objektif, di mana pengalaman dan pengerapan nilai-nilai Pancasila yang dilakukan oleh apparat penyelenggara negara dan pemerintahan” Paparnya. (Rls)

BACA JUGA BERITA MENARIK LAINNYA