Wakatobi, harapansultra.com | Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Wakatobi, Badalan mengritik pernyataan bupati di media soal rencana usulan subsidi untuk maskapai penerbangan ke Wakatobi.
Usulan Bupati soal subsidi usai minggatnya maskapai penerbangan Lion Air itu menurut Badalan bukan solusi yang terbaik. Pasalnya, masyarakat Wakatobi masih membutuhkan pemulihan Ekonomi pasca Pandemi.
Memang kata dia, Solusi semacam itu pernah dilakukan di erah Hugua. Hanya saja saat itu Wakatobi baru mau membuka keterisolasian.
“15 tahun yang lalu penerbangan ke Wakatobi di subsudi untuk membuka keterisolasian daerah dan promosi pariwisata, jika kemudian saat ini Pemda menitip beratkan apbd ke subsidi sama hal nya kita kembali ke 15 tahun yang lalu,”ucapnya.
Ia menyebut, sudah cukup banyak uang rakyat dihabiskan untuk Subsidi, belum lagi baru-baru ini DPRD juga telah mengetuk palu soal subsidi bahan bakar minyak untuk PLN.
“Bupati mengharapkan DPRD untuk melepas ego pada prinsip nya benar bukan kah selama ini DPRD telah menunjukan sikap peduli kepada daerah, misalnya kami telah menyetujui subsidi ke pihak PLN,”terangnya.
Politisi partai Golkar ini menambahkan, harus ada evaluasi menyeluruh terhadap langkah dan kebijakan, bidang Perhubungan, Pariwisata , sektor Perikanan Kelautan serta kebijakan kebijakan strategis yang ada di daerah.
“Kami meyarankan untuk bupati melepas ego juga, temui dan belajarlah ke dua bupati yang telah sukses membawa Wakatobi, yaitu, Ir Hugua , dan ,H arhawi,”saran Badalan.
Terlepas dari itu, minggatnya maskapai penerbangan Lion Air merupakan tanggung jawab pihak kementrian pariwisata dan perhubungan untuk kemajuan Wakatobi, serta pihak pemerintah propinsi Sultra. (ADM).
