Bombana,HarapanSultra,COM | – Pulau Kabaena di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, sebuah pulau dengan kekayaan alam yang memikat, kini dihadapkan pada ancaman serius yang mengancam ribuan jiwa penduduknya. Meski alamnya melimpah, ada masalah besar yang tersembunyi di balik keindahan ini: jalan utama yang menghubungkan tiga desa pegunungan—Rahadopi, Tirongkotua, dan Tangkeno—menuju pusat ekonomi di Sikeli, rusak parah dan berada di titik kritis. Jika tak segera diperbaiki, ketiga desa ini bisa terisolasi.
Lembaga Kajian Pembangunan Daerah dan Demokrasi (LKPD), yang selalu konsisten memperjuangkan nasib wilayah terpencil, kini menyoroti persoalan ini. Muhammad Arham, Direktur LKPD, menyatakan keprihatinannya setelah melihat langsung kondisi jalan yang rusak dan nyaris terputus di tiga titik utama.
“Kerusakan ini bukan sekadar hambatan kecil. Bagi warga di sini, jalan ini adalah denyut kehidupan mereka,” ungkap Arham dengan nada serius.Sabtu (03/11/2024)
Arham menjelaskan bahwa jalan ini adalah akses utama bagi ribuan warga di tiga desa untuk mengangkut hasil pertanian mereka ke pasar di Sikeli. Kondisi jalan yang rusak tidak hanya memperlambat distribusi barang, tetapi juga meningkatkan biaya transportasi, yang pada gilirannya membuat harga kebutuhan pokok melonjak.
“Jika tidak diperbaiki, ekonomi mereka akan semakin terpuruk. Mereka bukan hanya kesulitan menjual hasil panen, tetapi juga harus membayar lebih untuk kebutuhan sehari-hari,” jelasnya.
Namun, dampak dari jalan rusak ini tidak hanya mengancam perekonomian. Pendidikan dan kesehatan warga Kabaena juga ikut terdampak. Jalan yang rusak menyulitkan anak-anak untuk bersekolah di Sikeli, yang jaraknya sebenarnya bisa ditempuh dengan mudah. Namun kini, setiap perjalanan dipenuhi risiko, karena anak-anak harus melewati jalan yang terancam putus karena longsor dapat mengancam keselamatan mereka.
“Bagi mereka, pendidikan sudah cukup sulit dijangkau, dan kini, kerusakan jalan menambah beban perjuangan mereka untuk mengejar ilmu,” tambah Arham.
Kesehatan pun menjadi masalah genting. Sikeli adalah satu-satunya lokasi penyeberangan laut baik itu ke Rumbia maupun ke daerah daerah lainnnya Dalam situasi darurat, akses tersebut yang cepat menjadi sangat penting.
“Bagi ibu yang hendak melahirkan atau lansia yang membutuhkan perawatan segera, kondisi jalan yang nyaris putus adalah ancaman nyata. Jalan ini bukan sekadar infrastruktur, ini soal hidup dan mati,” tegas Arham.
Dengan suara tegas, Arham mendesak pemerintah daerah untuk segera mengambil tindakan. Ia menekankan bahwa Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Bombana biasanya memiliki dana taktis yang seharusnya bisa dialokasikan untuk perbaikan darurat seperti ini.
“Dana taktis itu biasanya ada untuk situasi darurat. Jangan tunggu jalan benar-benar putus atau terjadi korban baru bergerak,” tegasnya.
Kerusakan jalan di Kabaena menjadi pengingat bahwa pembangunan infrastruktur bukan hanya sekadar proyek yang bisa ditunda. Ini adalah kebutuhan mendesak yang menyangkut masa depan ribuan warga. Arham berharap agar pemerintah segera menggunakan dana taktis yang ada untuk memperbaiki jalan tersebut sebelum terlambat.
Sumber Foto : Dokumentasi LKPD