oleh

Kepala Desa di Konawe Selatan, diduga “Sunat” Bantuan bagi Korban Bencana Petir

Andoolo, Harapan Sultra.COM | Beberapa waktu lalu, Masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra) dikagetkan dengan terjadinya bencana Petir yang menewaskan 2 warga desa Lanowulu Konawe Selatan dan 6 orang luka serius hingga dilarikan kerumah sakit.

Sebagai bentuk perhatian terhadap warganya, Bupati Konawe Selatan Surunudin Dangga didampingi wakilnya DR. Arsalim turun menyerahkan langsung Bantuan kepada warga korban tersambar petir. Penyerahan bantuan itu berupa Uang dengan Nominal 75 juta rupiah yang diperuntukan bagi para korban Meninggal dunia maupun korban luka – luka lainnya.

Namun begitu, Para korban tersambar petir bukannya dibuat tersenyum dengan bantuan duka tersebut. “Sudah jatuh tertimpa pula” begitulah kira kira.

Pasalnya, kepala Desa Lanowulu, Kec. Tinanggea Kab. Konawe Selatan, Sunyiono diduga memotong bantuan Duka belasungkawa pemberian sang Bupati dengan alasan biaya administrasi.

Hal ini diungkapkan Ketua investigasi Pemantau Penyelenggara Otonomi Daerah (PP OTDA) Konawe Selatan, Betsar bahwa nasib korban musibah petir yang merupakan warga desa  Lanowulu sangat memprihatinkan, sebab bantuan yang diserahkan Pemda dipotong oleh Sunyiono sang kepala desa.

Kronologinya, sepulangnya sang Bupati beserta rombongan usai menyerahkan bantuan duka tersebut, Sunyiono memanggil warganya para korban petir. Setelah kelima warga memenuhi panggilan itu, Sunyiono menyampaikan, “Bisa dikasi bantuan tetapi harus ada potongan masing-masing dua juta setengah (2,5 juta) untuk biaya administrasi, ungkap Betsar menirukan ucapan Kades.

Atas permintaan kades, lanjut Betsar,  karena takut para korban itu pun terpaksa mengiyakan untuk dipotong 2,5 juta rupiah kalau memang itu persyaratan administrasinya. Nyatanya, Sepulangnya dirumah masing-masing, warga pun mengeluhkan potongan 2,5 juta yang mereka rasa terlalu berlebihan.

“Masyarakat itu kasian takut sama kepala desa, takut di intimidasi, takut tidak ditandatangan kalau datang berurusan sama kepala desa. Kasian itu masyarakat, itu kasian uang duka, seharusnya kasian dia tambahkan. “Bebernya terharu.

Tak henti sampai disitu, Betsar pun menyarankan para warga korban yang notabene adalah sanak familinya, agar menemui kepala desa untuk meminta dana yang telah Ia potong tersebut untuk dikembalikan kepara korban. Alih-alih mengembalikan, Sunyiono pun membuat berita acara dan meminta para warga korban untuk tandatangan, seolah-olah dana yang dipotong itu telah dikembalikan.

“Setelah saya kroscek sama itu keluarga yang juga korban, ternyata itu uang belum dikembalikan. Memang dia (Kades) bikin berita acara, baru suruh warga tandatangan seakan uang itu sudah dikembalikan. “Tutupnya.

Hingga berita ini diturunkan, Suyono kepala Desa Lanowulu belum bisa dikonfirmasi. (HS002/Mayon Husin)

BACA JUGA BERITA MENARIK LAINNYA