Bombana,HarapanSultra,COM / – Seleksi terbuka untuk pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, resmi berakhir pada Jumat, 23 Agustus 2024. Selama 14 hari dibuka, seleksi ini berhasil menarik 40 pelamar yang bersaing untuk memperebutkan lima kursi eselon dua di Pemkab Bombana. Dari jumlah tersebut, sebagian besar pelamar berasal dari ASN internal Pemkab Bombana, dengan hanya dua pelamar yang datang dari luar, yaitu ASN di lingkungan Pemprov Sulawesi Tenggara.
Proses seleksi terbuka ini menjadi perhatian luas, baik di internal pemerintahan Bombana maupun masyarakat umum. Dengan lima posisi strategis yang diperebutkan—Kepala BKPSDM, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Asisten I), Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asisten II), serta Kepala Dinas Ketahanan Pangan—para pelamar menghadapi tantangan kompetitif yang sangat ketat.
Persaingan yang Ketat
Sebanyak 38 dari 40 pelamar berasal dari ASN Pemkab Bombana sendiri, yang menunjukkan betapa ketatnya persaingan di internal birokrasi daerah ini. Para pelamar datang dari berbagai latar belakang jabatan, mulai dari sekretaris OPD hingga camat. Di Sekretariat Daerah, misalnya, ada tiga pelamar yang saat ini menduduki posisi Kepala Bagian, yaitu DR Andi Suryani, Kabag Kerja Sama, M Syukri Kasim, Kabag Tata Kelola Pemerintahan, dan Musdalifa, yang selain menjabat sebagai Kabag Kesejahteraan Rakyat, juga merupakan Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat.
Tidak hanya itu, 14 orang yang menduduki jabatan sekretaris di berbagai OPD juga turut bersaing, di antaranya Abdul Muslikh, Sekretaris BKD Sultra, Deddy Van Alva Slamet, Sekretaris BKPSDM Bombana, dan Abdul Gafur Akbar Sarewo, Sekretaris Badan Keuangan Daerah. Keberagaman latar belakang ini menunjukkan bahwa seleksi terbuka ini melibatkan para calon pemimpin dengan pengalaman yang beragam, yang semuanya berambisi untuk menempati kursi eselon dua.
Tantangan Bagi Para Camat dan Kabid
Selain pejabat sekretaris OPD, tiga camat dari berbagai kecamatan di Bombana juga ikut berkompetisi. Mereka adalah Ismail Yusuf, Camat Poleang Timur, Faldianti, Camat Kabaena Utara, dan Mus Muliadi, Camat Kabaena Barat. Sementara itu, jumlah pendaftar terbanyak datang dari kalangan kepala bidang (Kabid), dengan 13 pelamar, termasuk Muhammad Aris, Kabid Pengembangan Pemuda di Dinas Kepemudaan dan Olahraga Pemprov Sultra, dan Achmad Said Effendy, Kabid Anggaran.
Keterlibatan pejabat dari berbagai level ini mencerminkan besarnya antusiasme dan keinginan para ASN untuk menduduki jabatan eselon dua yang dinilai strategis dan penting dalam pengambilan kebijakan di Pemkab Bombana.
Proses Seleksi Transparan dan Profesional
Yayan Daryono, Ketua Sekretariat Seleksi JPTP Kabupaten Bombana, menjelaskan bahwa proses seleksi dilakukan dengan prinsip keterbukaan dan profesionalisme. Setiap berkas pelamar diperiksa secara cermat untuk memastikan semua persyaratan administrasi terpenuhi sebelum pelamar dapat melanjutkan ke tahap asesmen.
“Bagi yang lulus seleksi administrasi, mereka akan melangkah ke tahap asesmen, yang menjadi penentu berikutnya dalam seleksi ini,” ujar Yayan. Proses ini, lanjutnya, akan memastikan bahwa hanya kandidat terbaik yang akan menempati posisi-posisi strategis di Pemkab Bombana.
Seleksi terbuka ini dilaksanakan untuk mengisi kekosongan lima jabatan eselon dua yang vital dalam struktur pemerintahan Bombana. Dengan pemeriksaan berkas yang ketat dan asesmen yang komprehensif, Pemkab Bombana berupaya untuk memastikan bahwa para pemimpin yang terpilih benar-benar mampu menghadapi tantangan pemerintahan daerah.
Menjawab Harapan Masyarakat
Proses seleksi ini bukan hanya bagian dari upaya reformasi birokrasi, tetapi juga merupakan langkah untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di Bombana. Dengan posisi-posisi penting yang segera diisi, harapan masyarakat Bombana akan pemerintahan yang lebih efektif dan inovatif semakin besar.
Seleksi terbuka ini juga menjadi bukti komitmen Pemkab Bombana untuk menjalankan proses rekrutmen yang transparan dan berkeadilan. Para ASN yang berpartisipasi dalam seleksi ini memiliki peluang yang sama untuk menunjukkan kompetensi dan kapabilitas mereka dalam memimpin berbagai sektor pemerintahan di Bombana.
Dengan seleksi yang ketat dan transparan, diharapkan figur-figur pemimpin baru yang terpilih dapat membawa perubahan positif, memperkuat kinerja pemerintahan, serta menghadirkan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat Kabupaten Bombana.