HarapanSultra.COM, Bombana | Belum juga dilakukan Provisional Hand Over (PHO) atau serah terima pekerjaan, namun proyek Betonisasi yang menghubungkan Kelurahan Teomokole menuju Desa Tangkeno, Kecamatan Kabaena, Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) telah mengalami kerusakan parah dibeberapa titik.
Kerusakan dan amblasnya beberapa ruas jalan tersebut diduga akibat hujan deras sehingga menyebabkan beberapa ruas jalan longsor dan amblas.
Pantauan langsung awak media ini dibeberapa ruas jalan, beton dalam kondisi menggantung karena dasar jalan telah tergerus air dan sejumlah sayap Culvert Box ikut hanyut terbawa banjir serta ada tiga titik terparah dimana material lumpur longsor menutupi separuh jalan hingga mengganggu aktivitas warga.
Dikonfirmasi mengenai hal tersebut, PLT Kepala Dinas Pekerjaan Umun dan Penataan Ruang Kabupaten Bombana. Sahrun ST, mengungkapkan bahwa Proyek yang dikerjakan oleh PT. Dua Puteri yang menelan anggaran sebesar 11 Milyar itu belum dilakukan PHO sehingga segala kerusakan yang timbul masih merupakan tanggung jawab perusahaan rekanan.
“Atas kerusakan tersebut, Dinas PU telah melayangkan surat intruksi dan mengingatkan ke pihak perusahaan agar dilakukan penanggulangan secepatnya dan upaya pencegahan agar tidak memperburuk kondisi jalan, bahkan ini sudah yang ketiga kalinya kami layangkan surat,” tutur Syahrun, Senin (09/03).
Kepala Dinas Perhubungan Bombana itu menyebutkan kendatipun kerusakan yang timbul merupakan faktor alam namun kerusakan tetap merupakan tanggung jawab penuh perusahan rekanan.
“Karena sepanjang pekerjaan itu belum di PHO, Pekerjaan itu masih dianggap berjalan,” Bebernya.
Berdasarkan pantauan lapangan Dinas PUPR tambahnya, upaya perbaikan kerusakan tersebut belum bisa lakukan dikarenakan area longsoran dan struktur tanah masih labil dan basah sehingga dikhawatirkan jika dilakukan perbaikan saat ini dapat memperluas area longsoran.
” Jalan satu satunya tunggu tanahnya kering baru diperbaiki, khawatirnya kalau lakukan perbaikan sekarang rabat beton tambah rusak,” Pungkasnya
Untuk diketahui, jalan Betonisasi tersebut menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang diproyeksi berakhir bulan Desember 2019 lalu dan hingga kini masih tahap pemeliharaan. Proyek yang bernilai Rp 11,4 Miliar tersebut dibangun diatas ruas jalan sepanjang 3,575 meter.
Laporan : Efendy