Bombana,HarapanSultra, COM / – Desa La ea, Kecamatan Poleang Selatan, menjadi saksi bisu transformasi digital yang menggema dari sudut-sudut pedesaan. Pada Minggu, 5 Mei 2024, sebuah langkah maju diambil oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Bombana dengan menggelar pelayanan aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan (PIAK). Acara ini disambut hangat oleh Ibu Marwa, ST, Kepala Desa La ea, yang secara pribadi menerima layanan ini.
Dalam era di mana waktu menjadi barang langka, inisiatif Disdukcapil Bombana ini terasa seperti oase di tengah padang pasir.
“Masyarakat kami sebagian besar tidak punya waktu untuk mengurus yang seperti ini (IKD), jadi dengan didatangi langsung otomatis mereka jadi bisa mengurus,” ujar Ibu Marwa. Kehadiran tim Disdukcapil di desa ini bukan hanya membawa kemudahan tetapi juga harapan baru bagi warga yang selama ini terkendala oleh keterbatasan waktu dan akses.
Ibu Marwa juga tidak lupa memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Disdukcapil Bombana atas inisiatif yang telah dilakukan.
“Ini adalah langkah yang sangat membantu masyarakat,” tambahnya. Hingga saat ini, tercatat sebanyak 181 warga Desa La ea telah melakukan aktivasi IKD, sebuah angka yang mencerminkan antusiasme dan dukungan masyarakat terhadap program ini.
Aktivasi IKD sendiri merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mendorong digitalisasi kependudukan. IKD berfungsi sebagai identitas digital yang dapat diakses melalui smartphone, memudahkan warga dalam pembuktian identitas, autentikasi, dan otorisasi identitas untuk layanan publik. Program ini bersifat dianjurkan dan dapat dilakukan kapan pun masyarakat bersedia, mengikuti Permendagri 72 Tahun 2022
Kegiatan ini menjadi contoh nyata dari komitmen pemerintah dalam mempercepat penerapan digitalisasi di Indonesia, sekaligus menunjukkan bahwa perubahan besar dapat dimulai dari langkah-langkah kecil di desa-desa. Dengan semangat kolaborasi dan dukungan penuh dari masyarakat, Desa La ea telah menorehkan tinta emas dalam sejarah digitalisasi kependudukan di Indonesia.