oleh

DLH Bombana Dorong Ekonomi Sirkular Lewat Gerakan Berani Bersih Wonuaku

Bombana,HarapanSultra.COM | – Menjelang 100 hari kerja kepemimpinannya, Bupati Bombana Ir. H. Burhanuddin, M.Si dan Wakil Bupati Ahmad Yani, S.Pd, M.Si meluncurkan sebuah gebrakan yang tidak hanya menggugah kesadaran lingkungan, tetapi juga menawarkan solusi konkret atas tantangan pengelolaan sampah di tingkat lokal. Gerakan “Berani Bersih Wonuaku” resmi diluncurkan sebagai manifestasi komitmen daerah untuk membangun Bombana yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.

Di balik gerakan ini, terdapat semangat kolaboratif yang kuat antara berbagai pemangku kepentingan, mulai dari jajaran pemerintah daerah, komunitas lingkungan, hingga warga biasa. Inisiatif ini menandai awal dari transformasi budaya bersih di tengah masyarakat Bombana, yang semakin sadar bahwa menjaga lingkungan bukan lagi tugas sektoral, melainkan tanggung jawab kolektif.

Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bombana, Drs. Sukarnaeni, “Berani Bersih Wonuaku” bukan hanya program seremonial yang berhenti di permukaan. Gerakan ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang yang telah dirancang secara sistematis dan terukur. Strategi ini juga selaras dengan kesepakatan antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dan Pemerintah Kabupaten Bombana tahun 2025 dalam kerangka Akselerasi Penuntasan Pengelolaan Sampah Daerah.

“Sebagai bagian dari komitmen bersama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, kami menargetkan pada tahun 2025 hingga 2030 akan terbentuk Bank Sampah di setiap kecamatan. Ini bukan sekadar cita-cita, tapi langkah terencana dalam membangun sistem pengelolaan sampah yang berorientasi pada ekonomi sirkular,” tegas Sukarnaeni, usai menghadiri upacara peluncuran gerakan tersebut.

Bank Sampah Unit sebagai Pilar Transformasi

Salah satu fokus utama dalam pelaksanaan gerakan ini adalah pembentukan Bank Sampah Unit di seluruh kecamatan. Fasilitas ini nantinya akan menjadi pusat edukasi dan aksi nyata pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Masyarakat dapat memilah, menimbang, dan menyerahkan sampah rumah tangga mereka di bank sampah, yang kemudian akan dikelola agar memiliki nilai ekonomis.

Bank sampah tidak hanya akan membantu mengurangi beban sampah yang masuk ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), tetapi juga akan menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat lokal. Dengan mekanisme insentif berbasis volume dan jenis sampah yang disetorkan, warga dapat memperoleh manfaat finansial langsung sembari menjaga lingkungan mereka.

“Kami akan mendampingi proses ini dengan pelatihan, monitoring, dan edukasi yang berkelanjutan. Ini adalah investasi sosial kita untuk masa depan Bombana yang bersih, sehat, dan berkelanjutan,” ujar Sukarnaeni penuh optimisme.

Dari Aksi Simbolik Menuju Gerakan Sistemik

DLH Bombana menegaskan bahwa gerakan “Berani Bersih Wonuaku” tidak berhenti pada target capaian 100 hari kerja semata. Justru, inilah pijakan awal dari fondasi kuat yang akan menopang pembangunan lingkungan hidup dalam jangka panjang. Komitmen ini mencerminkan keseriusan pemerintah dalam membangun Bombana sebagai daerah yang tidak hanya bebas sampah, tetapi juga mandiri dalam pengelolaan lingkungannya.

Lebih jauh lagi, keterlibatan aktif semua stakeholder menjadi kunci keberhasilan gerakan ini. Pemerintah desa, tokoh masyarakat, komunitas pecinta lingkungan, hingga pelajar dan ibu rumah tangga, semuanya didorong untuk menjadi bagian dari solusi. Gerakan ini membuka ruang partisipatif yang luas agar setiap individu merasa memiliki peran dalam menjaga kebersihan dan kelestarian wilayah mereka.

“Kami ingin memastikan bahwa semangat ini tumbuh dari akar rumput, tidak hanya dari kebijakan di atas. Bila kita bergerak serempak, perubahan nyata akan kita rasakan. Mari kita jaga Bombana, tanah kita, untuk generasi hari ini dan yang akan datang,” pungkas Sukarnaeni dengan penuh harap.

Menuju Bombana yang Mandiri dan Berkelanjutan

Melalui Gerakan “Berani Bersih Wonuaku,” Pemerintah Kabupaten Bombana tidak hanya menunjukkan keseriusan dalam menata lingkungan, tetapi juga meletakkan fondasi bagi ekonomi sirkular yang berpihak pada rakyat. Dari pengelolaan sampah menjadi aset ekonomi, hingga tumbuhnya kesadaran kolektif, Bombana telah memulai langkah konkret menuju masa depan yang lebih hijau.

Dengan visi yang kuat dan dukungan penuh dari DLH Bombana serta masyarakat, gerakan ini bukan sekadar inisiatif lokal—ia adalah model perubahan yang patut dicontoh oleh daerah lain. Kini, langkah menuju Bombana yang bersih, sehat, dan mandiri bukan lagi sekadar wacana, melainkan sedang bergerak nyata, dari kampung ke kampung, dari rumah ke rumah.

BACA JUGA BERITA MENARIK LAINNYA