Bombana,HarapanSultra, COM / – Kabupaten Bombana, yang terletak di wilayah Sulawesi Tenggara, kini berada di persimpangan krusial dalam menghadapi tantangan global yang semakin nyata: perubahan iklim. Dampak perubahan iklim tidak hanya mengancam keseimbangan lingkungan, tetapi juga dapat mempengaruhi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat lokal. Menyadari hal ini, Pemerintah Kabupaten Bombana mengambil langkah proaktif dengan menyusun Rencana Aksi Daerah (RAD) Adaptasi Perubahan Iklim untuk periode 2024-2028.
Pada Senin, 12 Agustus 2024, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bombana, Drs. Man Arfa mewakili Penjabat (Pj) Bupati Bombana secara resmi membuka Seminar Akhir Penyusunan RAD di Aula Kantor Bappeda Kabupaten Bombana. Seminar ini menjadi momentum penting dalam merumuskan strategi adaptasi yang tangguh dan berkelanjutan untuk Kabupaten Bombana, sebuah wilayah yang rentan terhadap dampak perubahan iklim.
Dalam sambutannya, Sekda Man Arfa menekankan betapa pentingnya penyusunan RAD ini sebagai bagian dari strategi daerah dalam menghadapi dampak perubahan iklim. “Perubahan iklim merupakan tantangan besar yang harus kita hadapi dengan kesiapan dan strategi yang matang,” ujarnya. Pernyataan ini mencerminkan urgensi dari situasi yang dihadapi Kabupaten Bombana, di mana ancaman lingkungan kian mengintensifkan risiko bencana alam, perubahan cuaca ekstrem, dan dampak jangka panjang terhadap ketahanan pangan serta kualitas hidup masyarakat.
Lebih jauh, Sekda menekankan bahwa keberhasilan RAD sangat bergantung pada kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, masyarakat, serta lembaga-lembaga terkait. Kerjasama yang erat ini diperlukan untuk menyusun rencana aksi yang tidak hanya komprehensif, tetapi juga relevan dengan kebutuhan dan kondisi spesifik daerah.
Seminar ini dihadiri oleh berbagai stakeholders, mulai dari perwakilan Bappeda, dinas-dinas terkait, hingga para ahli perubahan iklim. Kehadiran mereka memastikan bahwa diskusi yang berlangsung tidak hanya berfokus pada aspek teoretis, tetapi juga pada implementasi praktis yang dapat dilakukan di lapangan. Berbagai isu krusial dibahas, seperti identifikasi risiko bencana akibat perubahan iklim, penguatan regulasi yang responsif terhadap perubahan lingkungan, serta penerapan teknologi dan inovasi dalam upaya mitigasi.
Salah satu agenda utama dalam seminar ini adalah penguatan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) berbasis kajian risiko bencana. Aspek ini menjadi sangat penting mengingat RTRW memiliki peran kunci dalam penataan ruang yang aman dan berkelanjutan. Selain itu, penyusunan dan pembaharuan peta-peta penting seperti Peta Bahaya, Peta Kerentanan, dan Peta Kapasitas juga menjadi prioritas. Peta-peta ini akan menjadi dasar dalam perencanaan yang lebih akurat dan adaptif terhadap perubahan iklim.
RAD Adaptasi Perubahan Iklim yang disusun ini diharapkan tidak hanya menjadi dokumen formalitas, tetapi benar-benar berfungsi sebagai panduan strategis dalam pembangunan daerah. Salah satu inisiatif penting yang diusung dalam RAD adalah pengembangan Desa Tangguh Bencana, yang bertujuan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana alam. Langkah ini sejalan dengan visi Kabupaten Bombana untuk menjadi daerah yang tidak hanya tangguh secara ekonomi, tetapi juga secara lingkungan.
Kabupaten Bombana berada pada fase krusial di mana keberlanjutan pembangunan harus berjalan beriringan dengan upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Dengan adanya RAD ini, diharapkan pemerintah daerah bersama masyarakat dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.
Perubahan iklim adalah kenyataan yang tidak dapat dihindari, namun kesiapan dalam menghadapinya dapat menentukan masa depan sebuah wilayah. Kabupaten Bombana, melalui Seminar Akhir Penyusunan RAD Adaptasi Perubahan Iklim 2024-2028, telah menunjukkan komitmen yang kuat untuk melindungi wilayah dan masyarakatnya dari ancaman perubahan iklim. Upaya ini diharapkan dapat menginspirasi daerah lain untuk mengambil langkah serupa dalam memastikan keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat di masa depan.