Rumbia, HarapanSultra.com | Wartawan SuaraNews.id Mayon Susanto, yang mengalami tindak pidana dugaan penganiaayaan oleh sejumlah oknum Pendamping Desa membantah informasi yang bersebaran di Media sosial yang menyebut dirinya menerobos masuk ke dalam rapat internal Pendamping Desa Se Kabupaten Bombana yang kemudian berakhir insiden penganiayaan atas dirinya, Pada, Selasa(27/10/2020).
Menurutnya hal itu hanyalah bahasa pembenaran oleh oknum pendamping Desa yang bertujuan untuk menyudutkannya.
Berbeda dengan hal itu, kepada Harapan Sultra Mayon menuturkan sejumlah kesaksian yang di alaminya dalam peristiwa dugaan penganiayaan.
1. Mayon tidak mengetahui dengan pasti topik utama yang bakal di bahas oleh para pendamping desa dalam pertemuan tersebut. Informasi yang ia terima hal itu hanyalah acara seremonial biasa yang kemudian hendak ia liput.
2. Mayon tidak menerobos masuk ke dalam kantor acara pertemuan, melainkan ia hanya memgambil gambar dari kejauhan dan posisinya masih berada di pinggiran jalan aspal di samping motor yang di kendarainya bersama rekanya.
3. Ia menerima teguran dari sejumlah oknum yang diduga pendamping Desa nanti setelah ia mengambil gambar yang rencananya untuk dijadikan foto berita seremonial.
4. Ia tidak menerima teguran yang santun melainkan “Woe… woee… di larang ambil gambar, hapus itu,” kata Mayon menirukan.
5. Ia kaget ketika sejumlah oknum yang di duga pendamping Desa langsung merapatinya, mengancam, menarik dan memegang kerah bajunya, dan memaksanya mengahupus gambar.
6. Foto gambar halaman depan Kantor P3MD telah di hapus dari handphonya.
7. Setelah dirapati Ia sempat mengaku dan memperlihatkan kartu Persnya. “Namun justru mereka semakin antusias mengerumuni saya,” ucapnya.
8. Kasus dugaan penganiayaan tersebut kini dalam penanganan Polres Bombana.
9. Korban(Mayon) telah menjalani Visum di BLUD RS Bombana, dan terdapat sejumlah luka, pada tangan kanan, luka gores bagian perut kanan, Memar pada lengan dan bahu kanan dan jaket yang di gunakan robek.
10. Kesaksian di atas juga di benarkan oleh rekanya, Wartawan SuaraDewan.com Asbar Pranadhi. (Is)
