oleh

Kolaborasi OPD dan Pemerintah Daerah, Komitmen Bersama untuk Kelestarian Air di Toari-Lasusua

-Harapan-1122views

Kendari,HarapanSultra,COM | – Dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan dan memelihara sumber daya air di wilayah sungai (WS) Toari-Lasusua, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bombana, Drs. Sukarnaeni, M.Si, hadir dalam pertemuan penting yang diinisiasi Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV Kendari. Pertemuan ini menjadi momentum berharga bagi para pemangku kepentingan, mulai dari perwakilan pemerintah kabupaten hingga provinsi, untuk membangun komitmen bersama yang lebih solid dalam pengelolaan lingkungan hidup.Selasa (15/10/2024)

Diadakan di salah satu hotel di Kendari, pertemuan ini dihadiri oleh perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara serta perwakilan dari Kabupaten Kolaka Timur, Kolaka, dan Kolaka Utara. Kepala Seksi Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Sumber Daya Air (KPISDA), Arif Dhiaksa, ST., MT, menegaskan tujuan utama dari pertemuan ini adalah untuk menyatukan visi serta program antara pemerintah provinsi dan kabupaten dalam mengelola WS Toari-Lasusua, sehingga setiap daerah dapat bergerak selaras dalam menjaga ekosistem air.

“Pertemuan ini menjadi landasan penting bagi kita untuk memastikan program yang kita jalankan benar-benar selaras dengan kebutuhan lingkungan serta kebutuhan masyarakat. Pemantapan data yang lengkap sangat krusial untuk menyempurnakan Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air (RPSDA),” jelas Arif dengan penuh semangat. Menurutnya, upaya pengelolaan air yang baik akan menciptakan dampak jangka panjang yang signifikan, baik untuk konservasi lingkungan maupun untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat di seluruh wilayah WS Toari-Lasusua.

Bukan hanya sekadar pertemuan formal, kegiatan ini juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi lintas daerah. Para peserta terlibat dalam diskusi intensif yang membahas beragam isu yang dihadapi masing-masing daerah, seperti permasalahan kualitas air, potensi polusi sungai, hingga ancaman perubahan iklim. Suasana pertemuan pun kerap diselingi dengan sesi tanya jawab yang interaktif, menciptakan atmosfer yang tidak hanya informatif, tetapi juga penuh kehangatan antardaerah yang memiliki tanggung jawab bersama dalam menjaga sumber daya air.

Drs. Sukarnaeni, M.Si, menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Bombana mendukung penuh sinkronisasi program yang dilakukan BWS Sulawesi IV Kendari bersama OPD terkait lainnya. “Pengelolaan sumber daya air bukan hanya soal menjaga aliran sungai atau pengaturan tata kelola air, tetapi juga soal mempertahankan kehidupan. Air adalah sumber kehidupan bagi kita semua. Dengan adanya keselarasan antarprogram dan peran aktif dari tiap daerah, kita bisa memastikan keberlanjutan lingkungan yang lebih baik untuk masa depan,” ungkapnya.

Menurut Drs. Sukarnaeni, hadirnya RPSDA ini akan menjadi panduan penting dalam upaya pengelolaan WS Toari-Lasusua, yang tidak hanya mengacu pada standar-standar nasional, namun juga pada Peraturan Menteri PUPR nomor 10/PRT/M/2015, yang menjadi acuan dalam pengaturan tata kelola air dan tata pengairan di seluruh Indonesia. “Standar ini harus kita implementasikan dengan serius, agar WS Toari-Lasusua tidak hanya menjadi sumber daya yang dikelola dengan baik, tetapi juga sebagai contoh keberhasilan tata kelola air di wilayah lain,” tambahnya.

Dalam pertemuan ini, beberapa permasalahan penting dibahas, mulai dari perlunya peningkatan kapasitas sumber daya manusia hingga upaya konkret untuk mengurangi pencemaran air di sepanjang WS Toari-Lasusua. OPD dari Kabupaten Kolaka Timur, Kolaka, dan Kolaka Utara juga mengemukakan tantangan-tantangan unik yang mereka hadapi di wilayah masing-masing, seperti peningkatan aktivitas pertambangan dan dampaknya terhadap kualitas air, serta perlunya langkah-langkah preventif untuk melindungi hulu sungai dari potensi deforestasi.

Pertemuan ini juga menyoroti pentingnya keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air. Kepala Seksi KPISDA, Arif Dhiaksa, menegaskan bahwa tanpa peran serta masyarakat, segala upaya pemerintah tidak akan dapat berjalan optimal. “Kita harus melibatkan masyarakat dalam setiap tahapan, baik dari edukasi hingga pengawasan. Masyarakat yang sadar akan pentingnya menjaga sumber daya air adalah kunci dari keberlanjutan lingkungan kita,” ujarnya dengan penuh tekad.

Di sisi lain, pertemuan ini juga memberikan kesempatan bagi tiap daerah untuk berbagi inovasi dalam pengelolaan sumber daya air. Kolaka Utara, misalnya, memperkenalkan metode pemantauan kualitas air berbasis teknologi yang memungkinkan pemantauan secara real-time. Inovasi ini disambut antusias oleh para peserta lain, yang melihatnya sebagai langkah maju yang dapat diadaptasi di daerah mereka.

Kegiatan ini menandai langkah penting bagi Kabupaten Bombana dan kabupaten lain di sekitar WS Toari-Lasusua untuk membangun sinergi yang lebih kuat dalam pengelolaan lingkungan. Pertemuan yang berlangsung dalam suasana kebersamaan ini mencerminkan semangat gotong royong yang kuat demi masa depan lingkungan yang lebih hijau dan air yang lestari bagi generasi mendatang.

BACA JUGA BERITA MENARIK LAINNYA