Bombana,HarapanSultra,COM | Keuangan daerah yang dikelola dengan baik adalah denyut nadi bagi efektivitas pemerintahan dan kesejahteraan masyarakat. Namun, di tengah tuntutan untuk menyediakan layanan publik yang lebih berkualitas, Kabupaten Bombana masih menghadapi tantangan dalam mengelola perencanaan anggaran yang akurat dan transparan. Menyadari kebutuhan ini, Achmad Said Effendy, S.T., M.M., Kepala Bidang Anggaran Badan Keuangan Daerah (BKD) Bombana, meluncurkan sebuah inovasi baru yang dinamai aplikasi Analisis Standar Biaya. Inovasi ini diperkenalkan kepada jajaran pemerintah daerah dalam sebuah sosialisasi pada 24 Oktober 2024.
Dalam pertemuan yang dihadiri Pj. Bupati Bombana, Drs. Edy Suharmanto, M.Si, dan perwakilan dari seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) tersebut, Achmad Said Effendy tampil sebagai reformer dalam Aksi Perubahan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan XVII Tahun 2024. Ia menguraikan latar belakang, tujuan, serta dampak yang diharapkan dari aplikasi ini terhadap peningkatan kualitas perencanaan keuangan daerah.
Tidak bisa dipungkiri, mengelola keuangan daerah menghadirkan kompleksitas tersendiri. Setiap tahun, pemerintah daerah berupaya menyusun anggaran dengan proyeksi biaya yang terkadang sulit dipastikan. Dalam praktiknya, perencanaan keuangan sering terkendala oleh ketidakakuratan estimasi biaya dan minimnya transparansi penggunaan anggaran. Ini menjadi hambatan serius dalam upaya mewujudkan tata kelola keuangan yang akuntabel.
Menurut Achmad Said, aplikasi Analisis Standar Biaya diharapkan menjadi alat untuk mengatasi masalah tersebut. “Kami ingin mengoptimalkan perencanaan anggaran agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dengan lebih baik dan memastikan bahwa dana yang dikeluarkan sejalan dengan manfaat yang diterima publik,” ujarnya. Aplikasi ini akan membantu menyederhanakan proses perencanaan keuangan dengan memperkuat estimasi biaya secara lebih terukur dan berbasis data.
Aplikasi Analisis Standar Biaya dirancang dengan pendekatan bertahap, guna memastikan proses pengembangannya berjalan optimal dan dampaknya terasa nyata di lapangan. Dalam jangka pendek (dua bulan pertama), fokus utama pengembangan aplikasi ini adalah pada desain dan pengujian awal untuk memastikan aplikasi dapat memenuhi kebutuhan spesifik Kabupaten Bombana.
Di tahap menengah (enam bulan), aplikasi akan diintegrasikan dengan sistem keuangan daerah yang sudah ada, sementara para petugas keuangan daerah akan mendapatkan pelatihan intensif agar terbiasa dan mampu mengoperasikan aplikasi secara mandiri. Dan dalam jangka panjang (dua belas bulan), aplikasi ini diharapkan telah menjadi alat yang sepenuhnya terintegrasi, sehingga mampu meningkatkan akurasi perencanaan anggaran serta mempercepat pelayanan keuangan kepada masyarakat.
Inovasi ini tentunya membawa harapan baru bagi Kabupaten Bombana. Bagi Achmad Said, aplikasi ini bukan hanya alat kerja, melainkan sebuah bukti komitmen untuk memperbaiki sistem yang ada. Melalui aplikasi Analisis Standar Biaya, ia ingin mewujudkan perencanaan yang benar-benar mampu mengakomodasi kebutuhan masyarakat.
“Dengan adanya aplikasi ini, kami berharap pengelolaan keuangan daerah dapat lebih transparan dan efektif, yang pada akhirnya akan membangun kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah,” ujar Achmad Said. Aplikasi ini, menurutnya, akan memberikan banyak manfaat bagi BKD Bombana, termasuk peningkatan efisiensi dalam penyusunan anggaran, serta meminimalisir potensi kesalahan dalam estimasi biaya.
Bagi masyarakat, aplikasi ini bukan hanya soal transparansi anggaran. Lebih jauh dari itu, aplikasi Analisis Standar Biaya diharapkan mampu memperbaiki akses masyarakat terhadap layanan keuangan yang lebih cepat dan terbuka. Ketika perencanaan anggaran menjadi lebih efektif dan akurat, setiap pengeluaran pemerintah diharapkan dapat memberikan manfaat langsung bagi kesejahteraan masyarakat.
Aplikasi ini adalah bentuk dari komitmen Kabupaten Bombana untuk mengubah paradigma pengelolaan keuangan menuju sistem yang lebih modern dan bertanggung jawab. Langkah Achmad Said ini merupakan contoh bagaimana seorang birokrat lokal dapat menghadirkan inovasi berbasis teknologi yang relevan dengan kebutuhan daerah.
Perjalanan penerapan aplikasi ini tidak berhenti di sini. Dalam implementasinya, aplikasi Analisis Standar Biaya juga akan diukur dari sejauh mana mampu memperkuat pengawasan internal dan akuntabilitas penggunaan anggaran. Dengan aplikasi ini, Kabupaten Bombana kini berada di jalur yang lebih baik dalam membangun keuangan daerah yang akurat, akuntabel, dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.
Transformasi ini diharapkan dapat menjadi model inspiratif bagi daerah lain, memperlihatkan bahwa setiap perubahan, sekecil apa pun, dapat memiliki dampak yang luas jika dilakukan dengan sungguh-sungguh dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan.