Bombana,HarapanSultra,COM | – Pernahkah terbayang bagaimana sebuah pupuk bersubsidi yang terlihat sederhana bisa memiliki dampak besar bagi kehidupan petani? Di balik kesederhanaan tersebut, ada upaya luar biasa dari Inspektorat Kabupaten Bombana yang terus mengawal agar pupuk bersubsidi benar-benar sampai ke tangan petani yang tepat. Pada bulan Oktober 2024, Inspektorat bersama tim lintas sektor turun langsung ke lapangan untuk memastikan hal tersebut di tiga kecamatan strategis: Poleang, Poleang Timur, dan Lantari Jaya.
Ridwan S. Sos., M.P.W., Inspektur Daerah Kabupaten Bombana, menegaskan bahwa monitoring dan evaluasi (Monev) kali ini bukan hanya untuk memeriksa administrasi, tetapi lebih jauh lagi, demi memastikan para petani yang selama ini menggantungkan harapan mereka pada pupuk bersubsidi tidak dikecewakan. “Ini bukan sekadar soal aturan. Ini soal memastikan pupuk yang disubsidi pemerintah benar-benar sampai ke tangan mereka yang membutuhkan, tepat waktu, dan dalam kondisi yang sesuai standar,” ujar Ridwan dengan tegas.Selasa (15/10/2024)
Monev ini tidak dilakukan setengah-setengah. Tim gabungan dari Dinas Pertanian, Kejaksaan Negeri Bombana, dan Polres Bombana ikut terlibat dalam pengecekan menyeluruh, mulai dari tingkat distributor hingga ke pengecer dan kelompok tani. Tidak hanya soal jumlah pupuk yang didistribusikan, tetapi juga kualitas, harga, hingga waktu penyaluran menjadi sorotan utama. “Kami ingin memastikan bahwa pupuk tidak hanya sampai, tapi juga sesuai dengan harga yang ditetapkan dan kualitasnya terjaga,” lanjut Ridwan.
Dari hasil pantauan, kabar baik datang dari Kecamatan Poleang, Poleang Timur, dan Lantari Jaya. Sebagian besar penyaluran pupuk bersubsidi telah berjalan sesuai aturan. Pengecer dan distributor menunjukkan keseriusan dalam menjalankan tugasnya. Namun, Ridwan dan tim tidak berhenti di situ. Mereka memberikan beberapa arahan untuk memperbaiki mekanisme distribusi ke depannya agar lebih efisien dan tepat sasaran. “Kami minta kepada mereka untuk terus berkoordinasi dengan pihak kami. Kami ingin distribusi ini berjalan lebih cepat dan tepat, sehingga tidak ada keterlambatan yang bisa merugikan petani,” jelas Ridwan.
Tak hanya memberikan arahan, Inspektorat juga mendorong agar setiap potensi masalah di lapangan segera dilaporkan. “Kita tidak bisa menunggu masalah membesar. Kami ingin semua pihak proaktif. Jika ada kendala, laporkan, dan kita akan segera cari solusi bersama,” tegas Ridwan lagi. Langkah ini penting, mengingat pupuk bersubsidi adalah kebutuhan pokok bagi petani, terutama di saat musim tanam sedang berlangsung.
Meskipun penyaluran pupuk di wilayah ini tergolong baik, Ridwan tetap mengingatkan bahwa tantangan di lapangan selalu ada. Oleh karena itu, peran aktif dari distributor, pengecer, dan kelompok tani sangat diperlukan agar penyaluran pupuk bisa berjalan lebih mulus. “Kami ada di sini bukan hanya untuk mengawasi, tetapi juga untuk membimbing. Kami ingin semua pihak yang terlibat, dari distributor hingga petani, merasa didukung,” tambahnya.
Monitoring dan evaluasi yang dilakukan Inspektorat Bombana tidak hanya memberikan rasa aman kepada para petani, tetapi juga membangun kepercayaan bahwa pemerintah benar-benar hadir untuk mereka. Pupuk bersubsidi yang tepat sasaran bukan hanya soal angka, tapi soal kehidupan. Bagi petani di Poleang dan sekitarnya, pupuk ini adalah harapan mereka untuk panen yang lebih baik, untuk masa depan yang lebih cerah.
Langkah Inspektorat Bombana dalam menjaga distribusi pupuk bersubsidi ini adalah contoh nyata bagaimana pemerintah dan masyarakat bisa berjalan beriringan. Ridwan berharap, dengan terus melakukan monitoring yang intensif, program pupuk bersubsidi dapat berjalan lebih baik lagi ke depannya. “Ini bukan akhir dari upaya kami. Kami akan terus memastikan agar pupuk bersubsidi tepat sasaran dan petani kita bisa mendapatkan manfaat yang maksimal,” tutup Ridwan dengan penuh optimisme.
Dengan komitmen dan kerja keras Inspektorat serta tim lintas sektor lainnya, para petani Bombana kini bisa lebih tenang. Mereka tahu, ada pihak yang selalu siap memastikan mereka mendapatkan apa yang sudah menjadi hak mereka—pupuk bersubsidi yang tidak hanya tepat waktu, tapi juga berkualitas.