Kendari, HarapanSultra,COM / – Kabupaten Bombana kembali mencuri perhatian dengan keindahan budayanya, kali ini melalui penampilan memukau Tarian Lulo Alu, sebuah tarian tradisional yang kaya akan makna. Dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Sulawesi Tenggara (Sultra) yang ke-60, yang dihelat dengan megah dan meriah di Kota Kendari pada Sabtu malam, Tarian Lulo Alu menjadi pusat sorotan di antara rangkaian acara yang berlangsung.Sabtu (27/04/2024)
Perayaan ini dihadiri oleh ribuan warga Sultra serta tamu undangan dari berbagai daerah, yang semuanya terpukau oleh keindahan gerak dan kedalaman makna yang terkandung dalam tarian tersebut. Dibawakan dengan penuh semangat oleh para penari dari SD Negeri 20 Batuawu, Tarian Lulo Alu sukses menjadi simbol kebanggaan masyarakat Sultra, khususnya Bombana.
Tarian Lulo Alu bukan sekadar tarian biasa; ia mengandung cerita yang mendalam tentang kehidupan sehari-hari masyarakat Bombana, khususnya Pulau Kabaena, yang sarat akan nilai-nilai kebersamaan, kegembiraan, dan semangat gotong royong. Setiap gerakan yang lincah, diiringi oleh irama musik yang dinamis, seolah menghidupkan kembali nuansa kebudayaan Sultra yang kaya akan tradisi dan sejarah.
Kepala Dinas Pariwisata Bombana, Anisa Sri Prihatin, mengungkapkan rasa bangganya atas penampilan memukau tersebut. “Tarian ini bukan hanya sekadar hiburan, melainkan juga bentuk pelestarian warisan budaya yang harus terus dijaga dan dilestarikan,” ujar Anisa dalam pernyataannya pada Selasa (30/4/2024).
Anisa juga menambahkan bahwa Tarian Lulo Alu tidak hanya memikat mata, tetapi juga berhasil menyentuh hati para penonton yang hadir. Banyak yang terharu oleh keindahan dan kekuatan pesan yang disampaikan melalui setiap gerak tarian. “Acara HUT Sultra tahun ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga momentum untuk mengapresiasi dan mempromosikan kekayaan budaya daerah,” tambahnya.
Melalui penampilan gemilang Tarian Lulo Alu, Bombana telah menegaskan bahwa Sulawesi Tenggara memiliki potensi budaya yang luar biasa dan patut dibanggakan. Anisa berharap, semakin banyak generasi muda Bombana yang terinspirasi untuk melestarikan dan mengembangkan kekayaan budaya daerah, agar warisan nenek moyang ini terus bersinar dan menjadi kebanggaan bagi seluruh masyarakat Sultra.
Perayaan HUT Sultra ke-60 ini tidak hanya menjadi ajang perayaan semata, tetapi juga pengingat akan pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya, sebagai identitas yang harus terus dihidupkan dan diwariskan kepada generasi berikutnya.(ADV)