Konawe, Harapansultra.Com| Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia, (SEMMI) Cabang Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara, (Sultra) menyarankan Presiden RI Joko Widodo, jangan terburu buru, menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, Kamis (1/9/2022)
Ketua Umum SEMMI cabang Konawe, Muhammad Syarif Al Qadri, menilai langkah presiden Republik Indonesia RI, Joko Widodo, menaikan harga BBM subsidi, merupakan langkah yang keliru dan terkesan terburu buru.
“Wacana presiden saat ini untuk menaikan harga BBM bersubsidi, merupakan hal yang keliru serta terburu buru, sebab perang Rusia dan Ukraina, telah mempengaruhi kenaikan sejumlah bahan pokok, apalagi jika BBM dinaikan, tentu ini akan memicu kenaikan secara serentak sejumlah bahan pokok dan memperburuk keadaan masyarakat,”ujarnya
Qadri, menambahkan, kendati pemerintah pusat mengalokasikan bantuan Sosial sebagai pengalihan subsidi BBM senilai 24,17 Triliun, ia menilai tidak akan mampu menyelesaikan masalah yang akan dihadapi masyarakat, akibat kenaikan harga secara serentak di beberapa sektor.
“Betul pemerintah mengalokasikan 24,17 Triliun, sebagai pengalihan subsidi BBM, tapi perlu di ingat dalam waktu dekat ini jika BBM naik, bahan pokok dan kebutuhan lainya masyarakat itu akan mengalami kenaikan secara serentak, dan bantuan sosial yang di berikan ke masyarakat tidak akan begitu berpengaruh dalam mencukupi kebutuhan sehari harinya.
Qadri, menyarankan, langkah Presiden RI untuk menaikan harga BBM subsidi, harus di pertimbangkan secara matang dan bijak, dan jangan tergesa gasa.
“Saya sarankan, Presiden Joko Widodo, agar ojo Kesusu, untuk menaikan harga BBM subsidi, karena ini imbasnya sangat fatal dalam memenuhi kebutuhan keseharian masyarakat,”Pungkasnya
Reporter: Perliyansa