Batauga, HarapanSultra.COM | Pendamping Desa Kecamatan Batauga bersama Tenaga Ahli Teknologi Tepat Guna Kabupaten Buton Selatan (TA-TTG), didampingi Kepala Desa dan Sekretariat Desa Lawela Selatan memperkenalkan dua aplikasi dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), bertempat di Balai Pertemuan Desa Lawela Selatan. Selasa (14/07/2020)
Aplikasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk membantu pencegahan dan penanganan Covid-19 dan konvergensi pencegahan stunting, bertempat di Balai Pertemuan Desa Lawela Selatan. Selasa (14/07/2020).
Kedua aplikasi tersebut yakni aplikasi Desa Melawan Covid-19 (e-DMC) dan aplikasi Human Development Worker (eHDW).
Tenaga Ahli Teknologi Tepat Guna Kabupaten Buton Selatan (TA-TTG), La Taane mengatakan kedua aplikasi tersebut diperkenalkan kepada perangkat desa sebagai pengelola aplikasi eDMC-19 dan Kader Pembangunan Manusia (KPM) sebagai pengelola aplikasi eHDW bersama kader kesehatan, baik Kader Posyandu, Bidan Desa, Perawat dan Guru PAUD.
Ia menyebut Aplikasi eDMC-19 diluncurkan sebagai upaya pencegahan dan penanganan Covid-19 di Desa,
” Dengan aplikasi ini dapat diketahui warga pendatang, pemudik, yang terkena gejala Covid-19 baik gejala ringan maupun berat, penerima bantuan, termasuk kerawanan pangan,” Ujar La Taane selaku PIC aplikasi eDMC-19 Kabupaten
Operator akan mengirimkan data yang didapat dari tingkat dusun sebagai laporan mingguan, bulanan hingga triwulan.
Sedangkan Aplikasi e-HDW lanjutnya, berfungsi untuk mempermudah KPM dalam memfasilitasi konvergensi pencegahan stunting di Desa.
Khususnya berkaitan dengan pengumpulan data, pemantauan, pencatatan dan pelaporan 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).
” Dalam kondisi wabah Covid-19, layanan kepada keluarga 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) penting untuk tetap dilakukan untuk percepatan penanganan stunting,” Jelasnya
Aplikasi ini sebagai solusi digital diantaranya untuk Mempermudah desa dan KPM dalam pengumpulan data, pemantauan, pencatatan dan pelaporan.
Hal ini dapat menciptakan lebih banyak waktu bagi KPM untuk lebih banyak melakukan advokasi pada masyarakat
“Dapat pula mempermudah masyarakat dan pemerintah desa dalam menyusun usulan tentang kegiatan pencegahan stunting di desa,” Urainya
Kepala Desa Lawela Selatan, Awalil Qadim mengatakan kedua aplikasi tersebut dapat mempermudah pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam memantau kemajuan tingkat konvergensi pencegahan stunting 1000 HPK di tingkat desa secara riil dan ter-update.
“ Dua aplikasi ini bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin guna membantu dalam hal pencegahan serta penanganan Covid-19 dan konvergensi pencegahan stunting di desa khususnya, termasuk Desa Lawela Selatan dan di Kabupaten Buton Selatan pada umumnya,” Singkatnya. (AM)