Bombana, Harapansultra.COM | – Bupati Bombana Ir. H. Burhanuddin, M.Si bersama Ketua Dekranasda Hj. Fatmawati Kasim Merewa, S.Sos dan jajaran Pemerintah Kabupaten Bombana melakukan kunjungan kerja ke Kampung Adat Hukaea Laea, Desa Watu-Watu, Kecamatan Lantari Jaya, Selasa (14/10/2025). Kunjungan tersebut diawali dengan prosesi adat Moronene berupa tarian Momani dan ritual “Mempinda Hai Sincu”, yang menjadi simbol penghormatan terhadap leluhur dan penyambutan tamu kehormatan.
Kehadiran rombongan Pemerintah Kabupaten Bombana disambut hangat oleh masyarakat adat Hukaea Laea. Usai prosesi adat, pertemuan dilanjutkan dengan dialog antara Bupati dan para tokoh adat serta masyarakat setempat. Dalam forum tersebut, Ketua Adat Moronene, Mokole Mansyur Lababa, menyampaikan sejumlah persoalan yang masih dihadapi masyarakat, khususnya terkait akses jalan dan layanan dasar.
“Kurang lebih satu tahun terakhir ini, masyarakat adat Hukaea Laea mulai benar-benar merasakan arti kemerdekaan. Namun tantangan masih kami hadapi, terutama akses jalan yang sulit. Saat musim panen tiba, hasil bumi seperti padi dan gabah sering terkendala untuk diangkut keluar desa,” tutur Mokole Mansyur. Ia menambahkan bahwa guru-guru di wilayah itu juga harus menempuh perjalanan jauh melewati jalan rusak dan berlumpur untuk sampai ke sekolah.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Burhanuddin menyampaikan rasa keprihatinannya terhadap kondisi infrastruktur di kampung adat itu. “Saat memasuki wilayah ini, saya melihat kondisi jalan yang masih jauh dari harapan. Saya merasa sedih karena keinginan saya adalah agar seluruh saudara-saudara saya di sini dapat menikmati hasil pembangunan yang dilakukan pemerintah daerah,” ujarnya.
Bupati menegaskan bahwa pemerintah daerah akan menindaklanjuti permasalahan infrastruktur tersebut secara administratif melalui koordinasi lintas sektor. “Saya mohon kepada Dinas Pekerjaan Umum untuk segera melengkapi dokumen serta berkoordinasi dengan Kementerian Kehutanan guna mengurus izin pembangunan jalan di kawasan area lindung,” tegasnya.
Selain mendengarkan aspirasi masyarakat, pada kegiatan tersebut juga dilakukan penyerahan bantuan simbolis dari Dinas Pertanian dan Dinas Perhubungan Kabupaten Bombana kepada masyarakat Hukaea Laea. Bantuan yang diserahkan meliputi bibit cabai merah, terung ungu, jagung manis putih, racun tikus, hand sprayer, dan pupuk organik cair. Bantuan ini diharapkan dapat mendukung produktivitas pertanian masyarakat adat setempat.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Bombana bersama Ketua Dekranasda meninjau aktivitas para pengrajin lokal yang memproduksi kerajinan tradisional seperti kompe (keranjang anyaman), bakul, tikar, dan kosiu. Burhanuddin mengapresiasi semangat dan kreativitas masyarakat dalam melestarikan kearifan lokal.
“Saya sangat bangga melihat semangat dan keterampilan masyarakat di kampung adat ini. Karya-karya seperti kompe dan tikar bukan hanya benda pakai, tetapi juga cerminan kearifan dan budaya kita,” ujar Bupati Burhanuddin kepada awak media.
Sementara itu, Ketua Dekranasda Bombana Hj. Fatmawati Kasim Merewa menyampaikan komitmen pihaknya untuk mendampingi para pengrajin dalam pengembangan keterampilan, desain, dan pemasaran produk lokal. “Dekranasda akan hadir memberikan pendampingan dari sisi keterampilan, desain, hingga pemasaran. Kami ingin hasil tangan ibu-ibu di Kampung Adat Hukaea Laea ini bisa bernilai jual tinggi, bahkan menjadi produk unggulan khas Bombana,” ungkapnya.
Dialog yang berlangsung dalam suasana akrab itu menjadi wadah bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi langsung kepada pemerintah daerah. Rombongan Pemkab Bombana juga meninjau sejumlah fasilitas umum dan lokasi yang diusulkan untuk peningkatan infrastruktur desa. Kunjungan tersebut menjadi momentum penting bagi pemerintah daerah dalam memperkuat komitmen membangun wilayah pedalaman serta melestarikan nilai budaya masyarakat adat Moronene.
Melalui kunjungan kerja ini, Pemerintah Kabupaten Bombana berharap dapat memperkuat sinergi antara pemerintah dan masyarakat adat dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkeadilan di seluruh wilayah Bombana.











