Bombana,HarapanSultra,Com | – Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, terus melahirkan inovasi dalam memadukan sektor pendidikan dan pariwisata. Salah satu terobosan menarik datang dari Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Dispora) Bombana yang kini tengah mengembangkan program Eduwisata, sebuah konsep pembelajaran kontekstual yang menggabungkan kegiatan belajar dengan eksplorasi destinasi wisata lokal yang kaya nilai edukatif dan budaya.
Kepala Dinas Wispora Bombana, Anisa Sri Prihatin, S.Sos., M.Si, menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk menjadikan destinasi wisata sebagai ruang belajar terbuka bagi siswa. Melalui konsep tersebut, generasi muda diharapkan dapat memahami pengetahuan tidak hanya dari buku, tetapi juga dari alam dan budaya di sekitar mereka.
“Melalui pendekatan pendidikan berbasis potensi lokal, anak-anak kita bisa belajar tentang budaya, sejarah, dan kekayaan alam Bombana. Ini bukan hanya mendidik, tapi juga membangun rasa cinta terhadap daerahnya sendiri,” ujar Anisa saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa, 30 September 2025.
Menurut Anisa, Eduwisata merupakan bentuk inovasi pendidikan yang menyenangkan dan relevan dengan kebutuhan zaman. Ia menegaskan, proses belajar tidak harus dibatasi oleh tembok kelas. Dengan menjadikan alam sebagai ruang belajar, siswa dapat memperoleh pengalaman langsung yang lebih bermakna.
Beberapa destinasi telah dijadikan lokasi percontohan, antara lain Air Terjun Tona, Situs Budaya Tangkeno, dan Pantai Lemo. Di tempat-tempat ini, para pelajar dapat belajar tentang ekosistem, sejarah lokal, hingga praktik konservasi lingkungan. Setiap kunjungan tidak hanya memberikan wawasan, tetapi juga menumbuhkan kesadaran untuk menjaga kelestarian alam dan budaya Bombana.
“Kami percaya bahwa dengan merancang pembelajaran yang dekat dengan keseharian dan lingkungan mereka, anak-anak akan lebih mudah memahami dan mencintai ilmu pengetahuan,” tutur Anisa penuh keyakinan.
Selain program Eduwisata, Dinas Pariwisata Bombana juga aktif menjalin kerja sama dengan Dinas Pendidikan dalam berbagai kegiatan inspiratif. Mulai dari pelatihan pemandu wisata muda untuk siswa SMA/SMK, lomba vlog pariwisata, hingga pengenalan Bahasa Inggris pariwisata sebagai keterampilan pendukung untuk menghadapi dunia global.
Tak berhenti di situ, Dispora Bombana juga menggagas program “Kelas Inspirasi Pariwisata”, di mana para pelaku industri pariwisata diundang untuk berbagi pengalaman dan memberikan motivasi kepada pelajar. Program ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat kewirausahaan dan memperluas wawasan generasi muda tentang peluang ekonomi kreatif di sektor pariwisata.
“Kita ingin mencetak generasi Bombana yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki keterampilan dan orientasi kewirausahaan, terutama di sektor unggulan seperti pariwisata,” jelasnya.
Anisa menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam mewujudkan pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan. Menurutnya, keterlibatan masyarakat lokal, termasuk anak-anak dan remaja, sangat penting dalam memastikan keberlanjutan sektor pariwisata.
“Anak-anak di desa wisata misalnya, harus dibekali dengan pendidikan yang sesuai dengan potensi lokal mereka. Ini yang sedang kita dorong melalui kolaborasi lintas OPD,” tambahnya.
Konsep pendidikan karakter berbasis budaya lokal juga menjadi perhatian utama. Pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025, berbagai sekolah di Bombana menampilkan pentas seni dan budaya lokal. Bagi Anisa, momentum tersebut menunjukkan bahwa pendidikan karakter berbasis budaya telah semakin diterima dan diapresiasi.
Dinas Pariwisata bahkan tengah mengusulkan kurikulum muatan lokal berbasis pariwisata budaya di sekolah-sekolah, bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan kalangan akademisi. Program ini diharapkan dapat memperkuat jati diri pelajar Bombana sekaligus memupuk rasa bangga terhadap daerahnya.
Menutup keterangannya, Anisa menyampaikan pesan optimisme yang mencerminkan semangat kolaboratif pemerintah daerah.
“Mari kita jadikan pendidikan sebagai gerakan bersama. Karena ketika sektor pendidikan, pariwisata, budaya, dan ekonomi berjalan beriringan, maka kita bukan hanya mencerdaskan kehidupan bangsa, tapi juga membangkitkan daerah,” pungkasnya.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi ini, Bombana menegaskan diri sebagai daerah yang tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pada pembangunan karakter generasi muda. Melalui Eduwisata, pariwisata kini menjadi jembatan antara ilmu pengetahuan, budaya, dan kearifan lokal yang menumbuhkan kecintaan terhadap tanah kelahiran.


 
								
																
															








