Bombana, HarapanSultra, COM / – Sebagai nakhoda Kabupaten Bombana, Drs. Edy Suharmanto memiliki tanggung jawab besar dalam membangun daerah. Salah satu fokusnya adalah merespons keluhan masyarakat. Belakangan ini, perhatiannya tertuju pada Pulau Kabaena, tempat 30 ribu warga bermukim. Mereka mengalami kesulitan akses layanan kesehatan karena jarak yang jauh dari ibukota Kabupaten Bombana, tempat Rumah Sakit berada.
Edy Suharmanto mengambil tindakan dengan menggagas pembangunan Rumah Sakit tipe D di Pulau Kabaena. Pada tanggal 16 dan 17 Februari 2024, bersama Sekda Bombana, Drs. Man Arfa, ia memantau lokasi pembangunan rumah sakit tersebut di Desa Baliara, Kecamatan Kabaena Barat, dengan luas lahan sekitar 3 hektar.
Selain mengatasi tantangan kesehatan di Pulau Kabaena, Edy Suharmanto juga menunjukkan kepeduliannya terhadap pengelolaan pemerintahan yang efisien. Sehari setelah memimpin peninjauan lokasi pembangunan rumah sakit, Edy melanjutkan kinerjanya dengan mengumpulkan seluruh jajaran pemerintahan Kabupaten Bombana, termasuk kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dan seluruh Camat. Tujuannya adalah untuk menabalkan komitmen pelayanan masyarakat melalui penandatanganan perjanjian kinerja tahun 2024.
Edy Suharmanto menjelaskan bahwa penandatanganan kinerja bukan sekadar formalitas. Ini merupakan bagian dari strategi Pemkab Bombana untuk meningkatkan predikat Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Sebelumnya, Bombana telah mendapat predikat B, dan kini Edy berambisi agar predikat tersebut naik menjadi B.
“Sejak dilakukan evaluasi terhadap Kemenpan RB, SAKIP Kabupaten Bombana paling tinggi memperoleh predikatB dengan nilai SAKIP sebesar 66,49. Untuk itu, kita masih harus bekerja keras lagi, supaya penilaian kedepannya bisa menjadi predikat BB,” ujar Edy pada Senin, 19 Februari.
Meskipun Bombana telah mencapai predikat B, Edy tetap menekankan pentingnya kerja keras ekstra guna mencapai predikat BB. Ambisi ini tidak hanya akan menjadi prestasi bagi Bombana, tetapi juga akan menjadi kebanggaan bagi Sulawesi Tenggara (Sultra). Dengan predikat B, Bombana akan menjadi cerminan dari kualitas layanan publik yang semakin baik dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
“Kendati belum ada satupun di Kabupaten dan Kota di Sultra yang telah mendapatkan nilai BB, namun jika kita bisa mendapatkan nilai BB ini dan menjadi yang pertama di Sultra, saya rasa ini akan menjadi kebanggaan kita bersama,” tambahnya.
Direktur Manajemen Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Kemendagri ini menekankan bahwa mewujudkan target ini memerlukan komitmen dari seluruh unsur pemerintahan, baik kepala daerah maupun kepala OPD hingga para Camat melalui perjanjian kinerja ini. Memajukan Bombana dari berbagai elemen tidak bisa dilakukan sendiri. Oleh karena itu, dukungan seluruh jajaran dari tingkat Kabupaten, Camat, dan Desa sangat dibutuhkan.
“Kepada seluruh Camat, kalau ada kendala jangan menunggu kendala itu menjadi besar, informasikan secepat mungkin ke Pemkab Bombana. Tidak ada ruang yang membatasi hubungan di antara kita. Saya bersama pak Sekda, Insya Allah dengan senang hati menerima keluhan masyarakat. Mari kita semua berkolaborasi demi kemajuan Bombana,” pungkasnya.