Bombana,HarapanSultra, COM / – Dalam konteks demokrasi yang semakin kompleks, peran media dalam Pilkada menjadi sorotan utama. Hal ini diungkapkan oleh Heryanto, calon Wakil Bupati Bombana yang berpasangan dengan Andi Nirwana Sebbu,saat memberikann sambutan setelah mendaftarkan diri di Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Bombana pada Rabu, 28 Agustus 2024. Dalam pidato yang penuh makna, Heryanto menegaskan pentingnya kontribusi media dalam menjaga suasana Pilkada yang aman, damai, dan kondusif.
Media di Indonesia, terutama dalam konteks Pilkada, seringkali berada di persimpangan antara independensi dan pengaruh politik. Heryanto, yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Kabupaten Bombana, menyoroti hal ini dengan nada yang penuh harap.
“Terima kasih kepada teman-teman media, mari kita buat Pilkada di Bombana ini adem, aman, kondusif,” ungkapnya di hadapan para jurnalis.
Pernyataan Heryanto mencerminkan sebuah pengakuan akan kekuatan media, yang mampu mengarahkan opini publik dan menjaga stabilitas politik di tengah persaingan Pilkada yang sengit. Namun, di balik ungkapan terima kasih tersebut, tersirat juga ajakan bagi media untuk tetap menjaga integritasnya, terutama dalam menghadapi dinamika politik yang tidak jarang memancing kontroversi.
Pria kelahiran Kasipute 47 Tahun yang lalu ini,memandang media sebagai pilar keempat demokrasi, yang perannya tidak bisa dipandang sebelah mata. Menurutnya, media tidak hanya berfungsi sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai pengawas yang dapat memastikan bahwa proses Pilkada berlangsung secara transparan dan adil.
“Keseimbangan dalam pemberitaan akan menjadi cerminan demokrasi yang kita junjung tinggi,” ujarnya.
Pandangan ini penting, terutama ketika melihat bahwa media memiliki kemampuan untuk membentuk persepsi publik, yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil Pilkada itu sendiri. Dengan demikian, Heryanto mengajak media untuk tetap berperan aktif, tidak hanya dalam menyampaikan berita, tetapi juga dalam menjaga keseimbangan informasi yang disampaikan kepada masyarakat.
Namun, ajakan Heryanto ini juga mengandung tantangan tersendiri. Dalam situasi politik yang kerap kali diwarnai oleh tekanan dari berbagai pihak, menjaga netralitas bukanlah perkara mudah bagi media. Berbagai kepentingan politik sering kali mencoba untuk mempengaruhi arah pemberitaan, yang jika tidak diwaspadai, dapat merusak independensi media sebagai pengawas demokrasi.
Ketua DPW PPNI Sultra ini juga menyadari tantangan ini dan mengingatkan bahwa integritas media harus tetap dijaga. “Media harus mampu menjadi mitra kritis namun konstruktif, yang senantiasa mengawal proses pemilihan dengan objektivitas dan kejujuran,” tegasnya. Pernyataan ini tidak hanya menekankan pentingnya netralitas, tetapi juga mendorong media untuk tetap kritis dalam mengawal jalannya Pilkada.
Pernyataan Heryanto juga mencerminkan harapan bahwa sinergi antara media, penyelenggara, dan para kandidat dapat menciptakan Pilkada yang tidak hanya sukses secara teknis, tetapi juga substansial. Dengan sinergi yang kuat, ia percaya bahwa Pilkada Bombana dapat menjadi teladan dalam pelaksanaan demokrasi di tingkat daerah.
Heryanto, yang akrab disapa “TO” oleh para pendukungnya, mengakhiri sambutannya dengan optimisme bahwa Pilkada Bombana 2024 akan berlangsung dengan lancar, aman, dan menghasilkan pemimpin yang benar-benar diinginkan oleh masyarakat.
“Dengan dukungan semua pihak—termasuk media—kita berharap Pilkada ini dapat berjalan dengan kondusif, menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, dan memberikan dampak positif bagi pembangunan di Bombana ke depan,” pungkasnya.
Dalam interpretasi yang lebih luas, pernyataan Heryanto mengingatkan kita akan peran media yang tidak bisa dipisahkan dari dinamika demokrasi. Media diharapkan tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga aktor penting yang dapat mempengaruhi arah dan kualitas dari proses demokrasi itu sendiri. Namun, dengan peran yang besar ini, datang pula tanggung jawab yang tidak kalah besar—yaitu menjaga netralitas dan independensi di tengah tekanan politik yang sering kali tidak terelakkan.
Pilkada Bombana 2024 akan menjadi ujian nyata bagi media lokal, apakah mereka mampu menjaga integritas dan memberikan informasi yang adil dan objektif kepada publik. Di sisi lain, ini juga menjadi kesempatan bagi media untuk membuktikan bahwa mereka bisa menjadi penjaga demokrasi yang sesungguhnya, sebagaimana yang diharapkan oleh Heryanto dan masyarakat Bombana pada umumnya.
Pilkada ini bukan hanya soal memilih pemimpin, tetapi juga tentang bagaimana proses demokrasi itu sendiri dapat dipertahankan dan diperkuat. Dan di sini, media memegang peranan yang sangat penting dalam memastikan bahwa demokrasi di Bombana tidak hanya berjalan, tetapi juga berkembang menuju arah yang lebih baik.