Maju sebagai Calon Wakil Bupati, Heryanto Siap Dedikasikan Diri untuk Kampung Halaman
Bombana, HarapanSultra ,COM / – Dalam kontestasi politik yang semakin memanas menjelang Pemilihan Kepala Daerah Bombana 2024, Heryanto, bakal calon Wakil Bupati dari Partai Golkar, menyuarakan pesan yang kuat: kesejahteraan Bombana hanya bisa diwujudkan oleh warga lokal. Pesan ini disampaikannya dalam Silaturahmi Akbar di Boepinang Barat, Kecamatan Poleang, yang berlangsung meriah pada Selasa (03/09/2024).
Di tengah ratusan warga yang hadir, Heryanto menyampaikan orasi yang penuh semangat, menekankan pentingnya memilih pemimpin yang berasal dari masyarakat setempat. “Jangan langsung percaya dengan figur yang bukan orang Bombana yang mau mensejahterakan kita. Yakinlah bahwa orang yang mampu mensejahterakan kita adalah orang Bombana sendiri,” tegas Heryanto, yang langsung disambut sorakan meriah dari pendukungnya.
Sebagai Ketua Golkar Bombana, Heryanto memiliki rekam jejak panjang dalam dunia politik dan pelayanan masyarakat. Ia percaya bahwa keterikatan emosional dengan kampung halaman menjadi kunci utama dalam membangun daerah. “Saya tahu bahwa kita sebagai orang Bombana sangat merindukan pemimpin dari orang Bombana. Saya lahir di Kassi Pute, sehingga saya jaminkan diri saya siap mengabdikan diri untuk kampung halaman kita semua,” ucapnya dengan penuh keyakinan.
Pernyataan Heryanto ini bukan sekadar retorika politik. Ia melihat masyarakat Bombana membutuhkan pemimpin yang benar-benar memahami kebutuhan lokal dan memiliki komitmen jangka panjang untuk membawa perubahan. Dalam kesempatan tersebut, ia mengajak masyarakat untuk lebih kritis dalam memilih pemimpin yang benar-benar peduli dan mengerti aspirasi mereka.
“Sebagai pendidikan politik, saya mengajak masyarakat untuk tidak mudah terpikat dengan janji-janji manis. Marilah kita sama-sama memastikan bahwa calon pemimpin kita benar-benar memiliki hati dan komitmen untuk Bombana,” ujar Heryanto, menggugah kesadaran politik para pendukungnya.
Namun, yang menarik dari orasi Heryanto adalah sikap rendah hati yang ditunjukkannya di akhir pidato. Ia menegaskan bahwa dirinya bukanlah ‘utusan Tuhan’, sebuah sindiran halus kepada figur-figur politik yang cenderung menempatkan diri seolah-olah mereka adalah penyelamat. “Kita meyakini Nabi Muhammad saw sebagai nabi terakhir, nabi penutup. Jadi, kita adalah utusan rakyat Bombana untuk menjadi pemimpin masyarakat Bombana, bukan utusan Tuhan,” pungkasnya dengan suara bergetar, mengundang tepuk tangan panjang dari hadirin.
Di tengah dinamika politik yang sering kali diwarnai dengan figur yang menjual janji tanpa bukti, Heryanto menawarkan sesuatu yang berbeda: kepemimpinan yang merakyat, bersahaja, dan siap untuk membuktikan dirinya melalui aksi nyata di lapangan. Dengan latar belakang sebagai putra daerah dan pengalaman panjang di dunia politik, Heryanto berharap bisa merebut hati masyarakat Bombana dalam pemilihan mendatang.
Pertanyaannya kini, apakah warga Bombana akan memberikan kepercayaan kepada putra daerah ini untuk membawa perubahan yang mereka dambakan? Hanya waktu yang akan menjawab, namun satu hal yang pasti, Heryanto telah menunjukkan dirinya siap untuk berjuang demi Bombana. (rls/arch)