Bombana,HarapanSultra,COM / – Inspektorat Daerah Kabupaten Bombana bekerja sama dengan Tim Satgas Saber Pungli menggelar kegiatan sosialisasi Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) di Aula Kantor Kecamatan Poleang, Kabupaten Bombana, pada 6 Maret 2024. Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak penting di wilayah Kecamatan Poleang, termasuk Lurah, Kepala Desa, Kepala Sekolah, Kepala Puskesmas, serta perwakilan dari Satgas Saber Pungli yang terdiri dari Inspektorat Daerah Kabupaten Bombana, Polres Bombana, dan Kejaksaan Negeri Bombana.
Sosialisasi dibuka dengan sambutan hangat dari Sekretaris Camat Poleang, Muh. Anwar, S.Pd., M.A.P. Ia menyampaikan apresiasi yang besar atas kehadiran Tim Saber Pungli di wilayahnya. “Kami sangat senang dengan kehadiran Satgas Saber Pungli Bombana di tempat kami. Kami juga terus berupaya agar kecamatan kami bebas dari pungli,” ungkap Anwar, seraya menekankan komitmen Kecamatan Poleang dalam memerangi pungutan liar yang kerap merugikan masyarakat.
Dalam sesi utama, Kasat Binmas Polres Bombana, Abdul Kadir, yang mewakili Tim Saber Pungli, menjelaskan dengan rinci definisi dan dampak pungutan liar. “Pungli adalah pengenaan biaya di tempat yang seharusnya tidak ada biaya yang dikenakan, atau pemungutan di lokasi yang tidak sesuai ketentuan,” jelasnya. Abdul Kadir juga memaparkan sejumlah faktor yang menjadi penyebab maraknya pungli, di antaranya penyalahgunaan wewenang, lemahnya pengawasan atasan, faktor ekonomi, dan budaya organisasi yang kurang sehat.
Untuk menanggulangi praktik pungutan liar, Abdul Kadir menekankan pentingnya upaya pencegahan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat. Ia menyebutkan beberapa langkah preventif yang sudah dilakukan oleh Satgas Saber Pungli, seperti sosialisasi dan monitoring di berbagai lembaga. “Selain itu, perlu ada penanaman nilai agama, pendidikan karakter sejak dini, dan pembenahan sistem pengadaan barang dan jasa,” tambahnya. Abdul Kadir juga menyoroti perlunya revolusi mental untuk mengubah pola pikir dan perilaku yang cenderung menyimpang di kalangan aparatur pemerintahan.
Kegiatan sosialisasi ini berjalan dengan sangat interaktif. Setelah pemaparan dari narasumber, sesi tanya jawab dibuka, dan para peserta terlihat sangat antusias memberikan pertanyaan dan berdiskusi terkait langkah-langkah konkret dalam mencegah praktik pungli di lingkungan mereka. Kepala Desa, Kepala Sekolah, dan perwakilan masyarakat Kecamatan Poleang tampak aktif menyuarakan kekhawatiran dan pengalaman mereka terkait pungli, sembari berharap adanya tindakan tegas yang lebih efektif ke depannya.
Keberhasilan sosialisasi ini menjadi bukti bahwa pemberantasan pungli tidak hanya menjadi tugas pemerintah, melainkan juga memerlukan keterlibatan aktif dari masyarakat. Dengan sinergi yang baik antara Satgas Saber Pungli dan elemen masyarakat, Kabupaten Bombana diharapkan dapat menjadi wilayah yang bersih dari pungutan liar, sejalan dengan cita-cita reformasi birokrasi dan pelayanan publik yang lebih baik.
Di akhir kegiatan, Tim Satgas Saber Pungli menegaskan komitmen mereka untuk terus memonitor dan mengambil tindakan tegas terhadap segala bentuk pungutan liar yang ditemukan di lapangan. Dengan semangat kebersamaan dan kolaborasi, harapannya masyarakat Kecamatan Poleang dapat merasakan lingkungan yang bebas dari pungli, demi terciptanya pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
Acara ditutup dengan diskusi mendalam, di mana para peserta semakin memahami pentingnya peran aktif mereka dalam mendukung pemberantasan pungutan liar. Sosialisasi ini pun menjadi langkah awal yang penting untuk membangun kesadaran kolektif bahwa pungli adalah musuh bersama yang harus dilawan demi kepentingan masyarakat luas.