Bombana, HarapanSultra.COM | – Bupati Bombana Ir. H. Burhanuddin, M.Si,menegaskan Yayasan Politeknik Bombana (Polina) harus bertanggung jawab penuh atas keterlambatan pembayaran gaji dosen dan buruknya tata kelola kampus. Pernyataan ini disampaikan menanggapi aksi protes mahasiswa dan dosen yang berlangsung siang tadi di kampus setempat.
Dalam keterangan resminya pada 23 Maret lalu, Burhanuddin menyatakan dengan tegas bahwa beasiswa dari pemerintah daerah hanya diperuntukkan bagi mahasiswa, bukan untuk menutupi operasional kampus. “Operasional kampus sepenuhnya menjadi tanggung jawab yayasan. Jika tidak mampu mengelola dengan baik, harus ada perubahan kepemimpinan,” tegasnya.
Aksi protes yang terjadi hari ini (27/3) merupakan yang terbaru dalam rentetan unjuk rasa sejak awal Maret. Puluhan mahasiswa menuntut penyelesaian segera atas keterlambatan gaji dosen yang sudah berlangsung beberapa bulan, serta perbaikan sistem pengelolaan kampus.
Bupati mengungkapkan kekecewaannya karena hingga saat ini tidak ada komunikasi resmi dari pihak yayasan mengenai masalah ini. “Sangat disayangkan yayasan justru berusaha membebankan masalah keuangan mereka ke pemerintah daerah. Ini adalah institusi pendidikan, jangan sampai mahasiswa menjadi korban,” ujarnya.
Menanggapi situasi ini, Ia menegaskan pemerintah daerah tidak akan mengalokasikan dana untuk menutupi kesalahan manajemen yayasan. “Kami mendukung pendidikan, tapi yayasan harus menunjukkan keseriusan dalam memperbaiki tata kelola. Jika memang tidak mampu, lebih baik serahkan kepada pihak yang lebih profesional,” tegasnya.
Krisis di Politeknik Bombana ini telah memicu kekhawatiran akan menurunnya kualitas pendidikan di institusi tersebut. Beberapa dosen mengaku kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari akibat keterlambatan gaji, sementara mahasiswa khawatir akan terganggunya proses belajar mengajar.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pengurus Yayasan Politeknik Bombana menanggapi perkembangan terakhir ini. Masyarakat Bombana kini menunggu langkah konkret dari yayasan untuk menyelesaikan masalah yang sudah berlarut-larut ini.
**Fakta Penting:**
– Keterlambatan gaji dosen sudah berlangsung beberapa bulan
– Aksi protes mahasiswa dan dosen terjadi sejak awal Maret
– Pemerintah daerah menolak menalurkan dana untuk operasional kampus
– Yayasan diminta segera melakukan perbaikan manajemen