Bombana, HarapanSultra.COM | Harga Cabai di Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara meroket atau mengalami kenaikan yang signifikan, utamanya cabai rawit merah, dimana kisaran harga terus bergeser menembus harga 100.000 rupiah per kilogramnya, kenaikan harga cabai rawit sudah terjadi sejak awal bulan Juni 2021.
“Dulu harga cabai rawit hanya 30 sampai 40 ribu/kg, sekarang harganya sudah 100 ribu per kilo,” Kata M.Kambula, salah seorang penjual sayuran di pasar sentral Kasipute Sabtu (19/05/2021)
Berbeda dengan harga cabai biasa (jumbo) dari harga 30.000 ribu rupiah, kini naik 25% atau setara dengan angka 40.000 ribu/KG.
“Sama halnya dengan tomat naik dua kali lipat dari harga 7.000/KG menjadi 13.000 sampai 14.000 ribu/KG,” tambah nya
Saat di konfirmasi PLT Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bombana, Muhammad Siarah mengatakan meroketnya harga cabai baik cabai rawit, cabai besar maupun tomat dipengaruhi adanya beberapa faktor.
Pertama cuaca, masa panen petani cabe yang belum puncak, kemudian daya konsumsi masyarakat yang mulai meningkat, dan pengaruh menjelang hari raya idul adha.
“Kita prediksi, kenaikan cabe dan tomat ini akan turun diawal bulan juli 2021, karena petani petani kita sudah banyak yang siap panen,” Kata Siarah
Mantan Kabid Ketahanan Pangan distan Bombana ini tidak menampik jika produksi petani cabai maupun tomat belum mampu memenuhi permintaan pasar se Kabupaten Bombana yang saat ini terus meningkat.
“Produksi kita memang saat ini belum mencukupi. Untuk menstabilkan harga cabai dan tomat, kita genjot para petani hortikultura yang ada di kecamatan Lantari jaya, Poleang utara, Poleang timur dan Tontonunu, untuk mengembangan tanaman cabai dan tomat,”Ujarnya.
Pria berkacamata ini sangat yakin, jika program pengembangan tanaman komuditi cabai dan tomat berjalan maksimal tentu harga permintaan pasar di kabupaten Bombana tidak lagi akan tergantung dari daerah lain. (Adv)