Konawe Selatan, HarapanSultra.Com| Sejumlah kelompok tani di Desa Lalobao, Kecamatan Andoolo, Kabupaten Konawe Selatan, keluhkan pengelolaan Alat Mesin Pertanian, (Alsintan) yang dinilai tidak ada transparansi,”sabtu (5/2/2022)
Bukan tanpa sebab, menurut ketua kelompok tani Sipatuo, Asmin Puto, mengungkapkan
sejak 3 tahun terakhir, Alsintan yang di kelola ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) tidak pernah dilaporkan pengelolaan kepada para petani, sejauh mana tingkat perkembangannya.
“3 tahun itu Heler dan Traktor Jonder, di kelola sama ketua Gapoktan, kami para kelompok tidak tidak tau bagaimana mekanisme pengelolaanya, sehingga manfaatnya kami tidak merasakan sama sekali keberadaannya,”ujarnya
Lanjut Asmin, mengungkapkan, bantuan lumbung pangan merupakan anggaran yang berasal dari APBN, sedangkan dana hibah uang 50 juta dari APBD, diperuntukan untuk pembelian gabah para kelompok tani.
“Anggaran lumbung pangan dari APBN untuk bangun tempat heler dan gudang pengering, sedangkan uang 50 juta, yang bersumber dari APBD di peruntukan untuk beli gabah, tetapi pengelolaannya disini itu yang tidak jelas, disuruh beli gabah para petani, malah beli beras tanpa ada rapat atau koordinasi sama kelompok tani, baru Gapoktan dia beli beras juga bukan beras kelompok tani,”ungkapnya
Asmin, menyayangkan ketua Gapoktan yang tidak konsisten untuk mengelola lumbung pangan secara profesional, dan tidak sejalan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.
“Saya sayangkan sekali itu ketua Gapoktan, padahal janjinya di awal, dia akan besarkan itu lumbung, bahkan setiap pengelolaannya akan mengacu pada anggaran dasar dan anggaran rumah tangga,”keluhnya
Hal senada di ungkapkan ketua kelompok tani Laloue, Amir, mengatakan keberadaan lumbung pangan yang di kelola ketua Gapoktan, seakan disengaja, untuk tidak dilibatkan para ketua kelompok tani.
“Saya pernah sama sama urus itu lumbung, untuk di dirikan dibelakang tanah kas desa, jalan berjalan, kami semua kelompok tani tidak dilibatkan, saya rasa dia sengaja mungkin, karena jelas di anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, pengelolanya itu harus terlibat para kelompok tani,”ungkapnya
Menanggapi keluhan para kelompok tani, Kepala Desa (Kades) Lalobao Paijo, mengungkapkan akan menindaklanjuti keluhan para kelompok tani.
“Saya akan menindaklanjuti keluhan para kelompok tani, sudah ada ini berita acara yang mereka bawakan ke saya, insyallah dalam waktu dekat ini kami selaku pemerintah desa, akan menjadwalkan pertemuan kelompok tani dan Gapoktan “ujarnya
Paijo menambahkan, dirinya sudah beberapakali mendapatkan keluhan dari kelompok tani, dan sudah sering menyurati ketua Gapoktan, namun tidak di respon dengan baik.
“Kami sudah sering menyurati ketua Gapoktan, namun tidak pernah direspon, dan saya pastikan, disisa sisa akhir masa jabatan saya, saya akan tertibkan,”pungkasnya
Reporter: Perliyansa











