Bombana,HarapanSultra, COM | Penjabat (Pj) Bupati Bombana, Edy Suharmanto, mengajak seluruh jajaran pemerintahannya untuk menerapkan transparansi dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia (Harkodia) yang jatuh pada tanggal 9 September. Ia berharap upaya ini dapat menciptakan pemerintahan yang bersih dan berintegritas di Kabupaten Bombana.
Hal ini disampaikan Pj Edy Suharmanto dalam sambutannya di acara peringatan Harkodia yang digelar di Halaman Kantor Bupati Bombana, Selasa (12/12/2023). Ia mengatakan bahwa transparansi adalah kunci untuk mencegah dan memberantas korupsi di semua lapisan pemerintahan, mulai dari tingkat Kabupaten hingga tingkat Desa.
“Melalui peringatan Harkodia, saya memberikan dorongan agar setiap elemen pemerintahan dapat menjadikan transparansi sebagai landasan utama dalam menjalankan tugasnya. Upaya ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang bersih dari praktek korupsi,” ungkapnya.
Ia juga mengajak seluruh jajarannya untuk meresapi nilai-nilai anti korupsi dan melakukan introspeksi diri. Ia mengatakan bahwa momentum ini harus dimanfaatkan sebagai langkah memerangi korupsi di dalam diri masing-masing.
“Saat ini, saya ditugaskan sebagai Pj Bupati Bombana, dan saya akan terus berupaya untuk mengajak seluruh jajaran saya menghindari segala bentuk tindakan korupsi, dengan memberikan contoh nyata dan secara real, bahwa saya pribadi menjauhi tindakan tersebut,” terangnya.
Ia menambahkan bahwa ia terus berupaya melakukan sosialisasi pada seluruh ASN maupun aparat yang ada di desa, agar menjauhi seluruh tindakan korupsi. Ia juga mengingatkan agar tidak ada yang menutup-nutupi informasi publik atau mengambil kesempatan untuk kepentingan pribadi dalam menjalankan tugas dan tupoksinya.
“Saya mengajak seluruh ASN di Bombana untuk menerapkan transparansi, jangan ada yang ditutup tutupi. Jangan pernah berpikir untuk mengambil kesempatan untuk kepentingan pribadi dalam menjalankan tugas dan tupoksinya sebagai ASN maupun aparat. Pasalnya, kurangnya transparan dan adanya kesempatan yang kerap memicu keinginan untuk korupsi,” pungkasnya. (adv)