Bombana, HarapanSultra.COM | Kampung KB (Keluarga Berencana) adalah satuan wilayah setingkat RW, Dusun atau setara yang memiliki kriteria tertentu dimana terdapat keterpaduan program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga serta sektor terkait yang dilaksanakan secara sistemik dan sistematis yang direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi oleh dan untuk masyarakat, dalam upaya meningkatkan kualitas hidup keluarga dan masyarakat
Hal tersebut di jelaskan oleh Drs. H Abdul Azis .M,Si Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bombana saat wawancara dengan awak media di ruangan kerjanya, Kamis (16/12/2021)
Abdul Azis menjelaskan, dalam memilih atau menentukan wilayah yang akan dijadikan lokasi Kampung KB ada 3 (tiga) kriteria yang dipakai yaitu kriteria utama, kriteria wilayah dan kriteria Khusus.
Kriteria utama mencakup dua hal, yaitu jumlah Keluarga Pra Sejahtera dan KS 1 (miskin) di atas rata-rata Pra Sejahtera dan KS 1 tingkat desa/kelurahan di mana kampung tersebut berada, kedua jumlah peserta KB di bawah rata-rata pencapaian peserta KB tingkat desa/kelurahan dimana kampung KB tersebut berlokasi.
“Kemudian ada kriteria wilayah yang mencakup sepuluh kategori wilayah,” ujarnya
Adapun kriteria wilayah dimaksud (dipilih salah satu), yaitu (1) Kumuh, (2) Pesisir, (3) Daerah Aliran Sungai (DAS), (4) Bantaran Kereta Api, (5) Kawasan Miskin (termasuk Miskin Perkotaan), (6) Terpencil, (7) Perbatasan, (8) Kawasan Industri, (9) Kawasan Wisata, (10) Padat Penduduk.
“Selanjutnya dalam menentukan kriteria wilayah yang akan dijadikan sebagai lokasi pembentukan Kampung KB dapat dipilih satu atau lebih dari sepuluh kriteria yang ada.” terangnya.
Mantan Kepala Dispenda Kabupaten Bombana ini menambahkan ada kriteria khusus yang mencakup 5 hal, yaitu (1) kriteria data di mana setiap RT/RW memiliki Data dan Peta Keluarga, (2) kriteria kependudukan di mana angka partisipasi penduduk usia sekolah rendah, (3) kriteria program KB di mana peserta KB Aktif dan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) lebih rendah dari capaian rata-rata tingkat desa/kelurahan serta tingkat unmet need lebih tinggi dari rata-rata tingkat desa/kelurahan.
Kriteria ke (4) program pembangunan keluarga di mana partisipasi keluarga dalam pembinaan ketahanan keluarga, pemberdayaan ekonomi dan partisipasi remaja dalam kegiatan GenRe melalui PIK-R masih rendah, (5) kriteria program pembangunan sektor terkait yang mencakup setidaknya empat bidang, yakni kesehatan, ekonomi, pendidikan, pemukiman dan lingkungan, dan masih bisa ditambah dengan program lainnya sesuai dengan perkembangan.
Dari Data Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bombana, jumlah Kampung KB yang sudah di bentuk sejak Tahun 2017 sampai Tahun 2021 sebanyak 50 Kampung KB
Berikut data 3 dari 50 Kampung KB yang ada di Bombana
Profil Kampung KB Desa Lantawonua
VISI KAMPUNG KB DESA LANTAWONUA
Menciptakan Desa Lantawonua yang bersih dan Sejahterah
Dalam hal kriterial Wilayah, setiap Kampung KB harus memenuhi unsur seperti berada di wilayah kumuh, kampung posisir atau Nelayan, atau berada di daerah aliran.
Adapun Batas-batas Wilayah Kampung KB Desa Lantawonua sebagai berikut
I. Batas Wilayah Kampung KB lantawonua kec. rumbia Kab. Bombana
– Seblah Utara berbatasan dengan Lampopala
– Seblah Selatan berbatasan dengan Desa Pomontoro
– Seblah Timur berbatasan dengan kelurahan Doule
– seblah Barat berbatasan dengan Kelurahan Lameroro
Selain itu manfaat Kampung KB selain bisa mengentaskan kemiskinan juga mendekatkan pembangunan pada masyarakat.
Kampung KB Desa Leboea
VISI KAMPUNG KB DESA LEBOEA
Dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat Desa Leboea Kecamatan Poleang Tengah Kabupaten Bombana maka sepakat ditetapkan :
1. Visi
TERWUJUDNYA MASYARAKAT KAMPUNG KB DESA LEBOEA YANG BERKUALITAS, KREATIF, MANDIRI DAN SEJAHTERA BERLANDASKAN NILAI-NILAI AGAMA DAN BUDAYA.
2. Misi
1. MENUMBUHKAN KESADARAN MASYARAKAT TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
2. MENINGKATKAN SUMBER DAYA MANUSIA
3. MENINGKATKAN KESERTAAN ber KB dengan MKJP DAN KETAHANAN KELUARGA
4. MENUMBUHKAN EKONOMI KREATIF BERBASIS KELUARGA
5. MENGEMBANGKAN POTENSI BUDAYA DAN KEARIFAN LOKAL.
GAMBARAN UMUM
KAMPUNG KB DESA LEBOEA KECAMATAN POLEANG TENGAH KABUPATEN BOMBANA
Desa Leboea terdiri dari 4 dusun yaitu dusun Bulusalama, dusun Teterema, dusun Mulattompo dan dusun Mataparia. Secara geografis desa leboea terletak pada dataran tinggi yang memiliki ketinggian 500 mdl diatas permuakaan laut dan memiliki luas wilayah 2.028,26 Ha. Jumlah penduduk desa leboea 243 KK dengan 868 jiwa, 425 laki-laki dan 443 perempuan.
Adapun Kondisi topografi wilayah Desa Leboea Kecamatan Poleang Tengah, pada umumnya datar dan sebagian berbukit dengan ketinggian 500 meter di atas permukaan laut. Beriklim tropis sehingga memiliki dua jenis musim yaitu hujan dan kemarau. Dengan kondisi tanah yang subur dan luas sehingga sangat potensial dalam pertanian, perkebunan dan peternakan.
Dalam hal kesertaan ber KB juga Desa Leboea termasuk sudah tinggi dengan capaian 70% dari jumlah PUS yang ada di wilayah Desa Leboea. Namun tidak dapat dipungkiri penggunaan metode kb jangka pendek masih mendominasi dan penggunaan metode kb jangka panjang belum menjadi idola.
Kampung Keluarga Berencana (KB) Desa Leboea di canangkan pada Hari Sabtu 25 Agustus 2018 oleh Bapak Camat Poleang Tengah. Dimana tujuan dibentuknya Kampung Keluarga Berencana (KB) ini adalah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat ditingkat desa atau yang setara melalui Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) serta membangun sektor terkait dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas.
Kampung KB Desa Rahantari
Gambaran Umum
1. LEGENDA DAN SEJARAH DESA RAHANTARI
LEGENDA DESA
Pada jaman dahulu ada sebuah ayunan besar yang terbentuk secara alami dari tumbuhan tali hutan didekat pemukiman penduduk,tempat tersebut bisa digunakan oleh anak anak untuk bermain ayunan,dan warga lain menggunakan sebagai sarana penyeberangan ketika air sungai banjir,tempat ayunan tersebut kemudian menjadi nama dusun yaiti “PEBUEHA” yang berarti ayunan.
SEJARAH DESA
Pada Awalnya Desa Rahantari masih merupakan Dusun yang di pimpin oleh seorang kepala dusun.pada tahun 1990 pemerintah menunjuk bapak Arsad sebagai pejabat pelaksana 2 desa yaiutu Desa Eemokolo dan Desa Rahantari,Namun Pembangunan pada saat itu belum maksimal.Pada Tahun 1993 kembali ditunjuk pejabat pelaksana Desa darinUnsur TNI,Pada Awalnya laju pembangunan sangat cepat dilaksanakan,Namun beberapa tahun kemudian pejabat kepala desa mulai bertentangan dengan warga
Daftar 50 Kampung KB di Bombana klik Link dibawah ini