oleh

Cerita Suasana Mencekam Saat Tejadinya Gempa Palu yang Dialami Warga asal Bombana ini

Harapan Sultra.COM, Palu | Siti Jamiah (30) warga asal Desa Tangkeno, Kecamatan Kabaena Tengah Kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara, ibu beranak satu ini merupakan salah satu di antara ribuan manusia yang menjadi korban dan saksi kedasyatan gempa dan tsunami yang menerjang kota palu dan sekitarnya beberapa waktu lalu.

Saat dihubungi Media Harapan Sultra.COM (3/10/2018) Siti panggilan akrabnya masih bersama 40 orang korban gempa lainnya berada di salah satu titik pengungsian di Desa Tinggede perbatasan Kota Palu dan Kabupaten Sigi.

Siti mengaku meski masih trauma untuk mengingat dan menceritakan apa yang di alaminya kala gempa itu, namun demi berbagi informasi kepada publik untuk mengetahui kondisi yang dialami saat itu.

“Ngeri kalau saya ingat dan agak susah saya ceritakan, saat itu saya janjian dengan keluarga dari Kendari yang datang ke Palu untuk mengikuti kegiatan yang diadakan di sini (kota palu), kami janjian ketemu di Swiss Bell Hotel di dekat anjungan kegiatan di pesisir pantai yang menjadi daerah yang diterjang tsunami,” Katanya.

Namun anak semata wayangnya bernama Andi Talita Khaira yang masih berumur (4) tahun sempat “ngambek” tidak ingin ketempat berlangsungnya acara itu dan meminta untuk diantarkan ke rumah keluarga lain Sehingga Siti membatalkan untuk menemui keluarga dari Kendari tersebut dan memilih mengantar anaknya menemui keluarga mertuanya.

“Mungkin itu tanda-tanda alam, kenapa ini anak saya “ngambek” tidak beralasan sekali dan meminta pergi sama neneknya atau adik mertuaku, akhirnya saya bawa kesana menjelang magrib itu”

karena waktu sholat magrib telah tiba, Siti kemudian masuk kamar kecil mengambil air wudhu bersiap shalat maghrib, saat itulah tiba-tiba bumi bergetar,  hingga ia sampai beberapa kali terjatuh dan terpental karena dasyatnya gempa itu.

” Ia aku kaget dan panik, berteriak mencari dan memanggil anak saya yang sedang berada di lantai bahwah karena saya berada di lantai dua di rumah itu.”

Gempa palu Antara Fhoto
Gempa palu Antara Fhoto

Sambil terjatuh bangun lagi mencari anaknya karena semua orang sudah pada menyelamatkan diri masing-masing untuk keluar rumah, siti kemudian mendapatkan anaknya yang juga dalam keadaan terjatuh dalam rumah karena guncangan itu dan langsung membawa ke luar rumah karena khawatir rumah itu bakal rubuh karena beberapa rumah di yang ada disekitarnya sudah rubuh.

“Parahnya lagi, karena lampu seluruh kota Palu langsung padam, ditambah lagi dengan jaringan sudah tidak bisa diakses”

Dalam kondisi gelap para korban tidak bisa berbuat apa-apa dan dalam keadaan sangat panik Siti berupaya mengontak suami yang berada di Kota Luwuk dan keluarga yang ada di Kabaena, Kabupaten Bombana namun semua sia-sia karena jaringan telah lumpuh total.

“Kami semua panik tidak tau harus berbuat apa, kami hanya berdoa dan pasrah kepada Allah SWT”

Menurutnya dipengungsian, bantuan yang dibutuhkan saat ini terutama tenda, air bersih, makanan dan kondisi alam belum bersahabat,

“Kadang hujan kalau malam, sedangkan untuk air bersih susah sekali didapat.” Tutupnya (Efendi)

 

BACA JUGA BERITA MENARIK LAINNYA