Bombana,HarapanSultra.COM | – Penanganan stunting bukan hanya tentang angka, tetapi juga menyelamatkan masa depan anak-anak, generasi penerus bangsa. Menyadari pentingnya isu ini, Pemerintah Kabupaten Bombana, melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB), telah menggelar Diseminasi Audit Kasus Stunting Semester 2 pada Jumat (29/11/2024).
Bertempat di Aula Kantor DPPKB, kegiatan ini dibuka langsung oleh Pelaksana Harian (Plh.) Sekretaris Daerah (Sekda) Bombana, Muslihin, SP. Hadir pula pejabat lintas sektor, tenaga kesehatan, hingga para Camat dan Kepala Desa. Acara ini menjadi momentum penting dalam merumuskan langkah strategis untuk mengatasi stunting, sebuah masalah kesehatan yang masih menjadi tantangan di Bombana dan Indonesia secara umum.

Stunting bukan hanya soal kurangnya asupan gizi, melainkan juga ancaman terhadap kualitas hidup anak-anak. Anak yang mengalami stunting cenderung memiliki keterlambatan perkembangan fisik dan kognitif. Di Kabupaten Bombana, prevalensi stunting tercatat sebesar 30,4%, sedikit di atas rata-rata Sulawesi Tenggara yang mencapai 30%. Angka ini menjadi alarm bagi semua pihak untuk segera bertindak.
Dalam sambutannya, Muslihin menegaskan pentingnya kolaborasi untuk menurunkan angka stunting.
“Penurunan stunting ini tidak bisa dilakukan sendirian. Semua pihak, mulai dari pemerintah pusat hingga pemerintah desa, harus terlibat secara aktif. Tanpa kerja sama yang solid dan komitmen yang jelas, target nasional akan sulit tercapai,” ujarnya.
Kabupaten Bombana telah menunjukkan keseriusan melalui sejumlah kebijakan strategis. Salah satunya adalah Peraturan Bupati Nomor 3 Tahun 2024 yang mengatur peran desa dalam percepatan penurunan stunting. Selain itu, sebanyak 45 desa telah ditetapkan sebagai lokus stunting melalui Surat Keputusan Bupati Nomor 494 Tahun 2023
Diseminasi ini juga menjadi ajang untuk memperkuat pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi, sebuah pendekatan terintegrasi yang melibatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan sektor terkait. Pendekatan ini memastikan semua program diarahkan untuk mencapai tujuan yang sama: generasi bebas stunting.
Kegiatan ini membahas hasil audit semester kedua tahun 2024, memberikan evaluasi mendalam, sekaligus mengidentifikasi solusi strategis untuk percepatan penurunan stunting. Data dan hasil audit yang disampaikan menjadi acuan penting bagi semua pemangku kepentingan untuk merancang langkah-langkah lebih konkret di tahun
Saat ini, target nasional adalah menurunkan prevalensi stunting dari 24,4% menjadi 14% pada 2024. Meski masih ada tantangan, Pemkab Bombana optimistis mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap pencapaian tersebut.
“Kami percaya, melalui sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, Kabupaten Bombana dapat menjadi contoh daerah yang sukses menurunkan angka stunting secara signifikan,” ujar Muslihin dengan penuh
Diseminasi audit kasus stunting ini adalah bukti nyata bahwa Pemkab Bombana tidak hanya berfokus pada evaluasi, tetapi juga inovasi. Dengan menggandeng semua elemen masyarakat, pemerintah daerah ingin menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi.
Melalui langkah-langkah seperti pembentukan Tim Audit Kasus Stunting, penguatan regulasi, hingga kolaborasi lintas sektor, Bombana membangun fondasi yang kuat untuk masa depan bebas stunting.
Muslihin menutup sambutannya dengan mengingatkan pentingnya peran aktif masyarakat.
“Mari kita bersama-sama memastikan setiap anak di Bombana mendapatkan haknya untuk tumbuh sehat dan cerdas. Anda, sebagai bagian dari komunitas, memiliki peran penting dalam mendukung gerakan ini,” tuturnya.

Melalui diseminasi ini, Pemkab Bombana menegaskan komitmennya untuk terus memprioritaskan isu stunting. Kesehatan anak-anak hari ini adalah investasi bagi masa depan yang lebih cerah. Dengan semangat kolaborasi dan komitmen bersama, Kabupaten Bombana siap melangkah menuju era baru: masyarakat yang lebih sehat, sejahtera, dan bebas stunting.
Inilah saatnya kita bersatu dan mengambil peran untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Kabupaten Bombana memulai langkahnya hari ini—kini giliran Anda untuk ikut ambil bagian.











