oleh

Pemkab Bombana Gelar Wisuda Lansia: Hidup Sekali, Jangan Menua Tanpa Arti

-ADS-19views

Bombana,HarapanSultra.COM | – Suasana haru sekaligus penuh semangat menyelimuti Aula Kantor Camat Rumbia Tengah, Kabupaten Bombana, Jumat (18/9/2025). Sebanyak 26 lanjut usia (lansia) dari Sekolah Lansia BKL Matahari Kelurahan Poea, Kecamatan Rumbia Tengah, resmi diwisuda melalui program Wisuda Lansia Matahari Standar 1 (S1). Acara ini mengusung tema “Hidup Hanya Sekali, Jangan Menua Tanpa Arti”, sebuah pesan mendalam agar masa tua tetap bermakna dan produktif.

Kegiatan ini digelar oleh Pemerintah Kabupaten Bombana melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) sebagai tindak lanjut surat perwakilan Kemendugbangda BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara terkait pelaksanaan praktik baik Sekolah Lansia di kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL).

Wisuda dipimpin langsung Wakil Bupati Bombana, Ahmad Yani, S.Pd., M.Si., didampingi Kepala Perwakilan BKKBN Sultra, Drs. Asmar, M.Si., Kepala Dinas DPPKB Bombana, Drs. H. Abdul Azis, M.Si., serta Camat Rumbia Tengah, Yusuf Alison, S.Sos., M.M. Kehadiran para pejabat ini menjadi bukti dukungan serius pemerintah terhadap upaya peningkatan kualitas hidup lansia.

Tantangan Demografi dan Peningkatan Jumlah Lansia

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Ahmad Yani menekankan bahwa peningkatan jumlah lansia merupakan fenomena demografi yang tidak bisa diabaikan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, pemerintah berkewajiban melakukan pengendalian pertumbuhan penduduk melalui Program Bangga Kencana untuk mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan keluarga berkualitas.

Ia mengutip data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2024 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), yang menunjukkan bahwa persentase penduduk lansia di Indonesia telah mencapai 12 persen dari total populasi. Angka ini menandakan bahwa Indonesia resmi memasuki fase ageing population atau struktur penduduk tua.

“Peningkatan jumlah lansia selain menjadi tantangan, juga dapat memberikan kontribusi yang baik bagi bangsa. Jika para lansia tetap sehat, mandiri, aktif, dan produktif, mereka bisa berperan penting dalam pembangunan nasional,” jelas Ahmad Yani di hadapan peserta wisuda.

Lansia Berdaya, Keluarga Berkualitas

Menurut Ahmad Yani, lansia bukan semata kelompok rentan yang perlu dibantu, melainkan bagian dari sumber daya manusia yang masih bisa diberdayakan. “Pemberdayaan lanjut usia dimaksudkan agar mereka tetap melaksanakan fungsi sosialnya serta berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” tegasnya.

Ia juga menegaskan komitmen Pemkab Bombana dalam mendukung program Quick Wins Lanjut Usia Berdaya (SIDAYA) yang digagas BKKBN. Program ini diharapkan mampu mencetak lansia yang sehat secara fisik, mandiri dalam aktivitas sehari-hari, aktif dalam kegiatan sosial, serta produktif dalam mendukung keluarganya.

Apresiasi dan Harapan

Kepala Perwakilan BKKBN Sultra, Drs. Asmar, M.Si., dalam kesempatan tersebut memberikan apresiasi kepada Pemkab Bombana yang berhasil menjalankan program Sekolah Lansia dengan baik. Menurutnya, keberhasilan 26 wisudawan ini menunjukkan bahwa pendampingan dan edukasi kepada kelompok lansia sangat efektif dalam meningkatkan kualitas hidup mereka.

Sementara itu, Kepala Dinas DPPKB Bombana, Abdul Azis, menambahkan bahwa Sekolah Lansia bukan hanya soal pendidikan formal, melainkan wadah pembinaan mental, kesehatan, dan keterampilan sederhana yang bisa membuat masa tua tetap bahagia dan bermanfaat.

Semangat Baru di Masa Senja

Wisuda Lansia Matahari S1 ini menjadi simbol semangat baru bagi para peserta. Di usia senja, mereka tidak hanya berdiam diri, tetapi aktif belajar, bersosialisasi, dan mengasah kemampuan. Dengan toga sederhana yang dikenakan, para wisudawan tampak bahagia dan bangga menjadi bagian dari program ini.

Kehadiran pemerintah daerah, BKKBN, serta tokoh masyarakat dalam acara ini memberi pesan kuat bahwa lansia adalah aset bangsa. Dengan dukungan kebijakan yang tepat, masa tua tidak lagi identik dengan ketergantungan, melainkan dengan kemandirian dan kontribusi nyata bagi keluarga dan masyarakat.

BACA JUGA BERITA MENARIK LAINNYA