Bombana,HarapanSultra.COM | – Pemerintah Kabupaten Bombana menetapkan langkah berani menuju kemandirian fiskal dengan menargetkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp64 miliar pada tahun 2025. Angka ini bukan sekadar optimisme tanpa dasar, melainkan hasil perencanaan matang dan kajian komprehensif terhadap potensi riil daerah.
Kepala Badan Keuangan Daerah Bombana, Doddi A Muchlisi, menyampaikan bahwa target ini merupakan cerminan dari semangat baru Pemkab dalam mengelola sumber daya lokal secara cerdas dan terukur. “Target Rp64 miliar bukan angka asal. Kami telah melakukan kajian mendalam terhadap sumber-sumber pendapatan yang memungkinkan, mulai dari pajak daerah, retribusi, hingga pengelolaan kekayaan daerah,” ujar Doddi, Senin (6/1/2025).
Pilar Pendapatan Daerah yang Diperkuat
Rincian target tersebut menunjukkan struktur PAD yang tangguh dan beragam:
• Pajak Daerah: Rp13,3 miliar
• Retribusi Daerah: Rp8,8 miliar
• Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan: Rp13 miliar
• Lain-lain PAD: Rp26,8 miliar
Penguatan pilar-pilar ini didasarkan pada Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2023 yang memberi landasan hukum kuat dalam optimalisasi pajak dan retribusi. Namun, tak berhenti di regulasi, Bombana juga menjadikan inovasi digital sebagai poros utama dalam pengelolaan pendapatan.
Inovasi Digital Jadi Senjata Utama
Dalam beberapa tahun terakhir, Pemkab Bombana telah memperkenalkan berbagai inovasi teknologi untuk menyederhanakan proses pembayaran dan meningkatkan transparansi. Mulai dari penggunaan QRIS, ATM, virtual account, hingga opsi pembayaran melalui e-commerce, semua diarahkan untuk memperluas akses dan memperkecil kebocoran.
Meski menghadapi tantangan dalam sosialisasi dan kerja sama lintas sektor, semangat pembaruan tidak luntur. Salah satu gebrakan yang akan diluncurkan tahun ini adalah portal parkir elektronik yang diharapkan menjadi model replikasi sistem retribusi modern di Sulawesi Tenggara.
“Kami terus berupaya memperbaiki sistem dan meningkatkan pemahaman masyarakat. Salah satu rencana kami di 2025 adalah menerapkan portal parkir elektronik di sejumlah titik retribusi parkir,” jelas Doddi.
Kepemimpinan Visioner dan Sinergi Lintas Dinas
Sebagai mantan Kepala Bappeda Bombana, Doddi bukan nama baru dalam urusan perencanaan pembangunan daerah. Pengalamannya menjadi fondasi dalam menyusun strategi PAD yang tidak hanya realistis, tetapi juga progresif. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antardinas, peningkatan kapasitas SDM, serta keterlibatan masyarakat dalam pencapaian target fiskal.
“Kami tidak hanya berharap target ini terpenuhi, tapi juga bisa meningkat. Semua pihak, termasuk masyarakat, harus terlibat aktif dalam mendukung program ini,” tegasnya.
Langkah berani ini menunjukkan bahwa Bombana tidak sekadar mengejar angka, tetapi sedang membangun fondasi kemandirian fiskal jangka panjang. Dengan pendekatan berbasis data, inovasi teknologi, dan komitmen kolektif, Bombana memberi contoh bagaimana daerah bisa bangkit dan tumbuh dengan kekuatannya sendiri.
Target Rp64 miliar bukan hanya harapan, tapi simbol semangat baru menuju masa depan yang lebih mandiri dan berdaya saing.